Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, mulai melakukan lelang tiga jabatan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan badan layanan umum daerah (BLUD) yang selama ini masih kosong.
"Dua hari lalu, kami mulai lelang jabatan. Ada tiga jabatan yang sudah mulai dilelang," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Rabu.
Tiga jabatan tersebut masing-masing kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), serta direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.
Ita, sapaan akrab Hevearita, mengatakan pemkot tidak langsung melelang seluruh jabatan pimpinan OPD yang masih kosong untuk mengoptimalkan langkah penataan birokrasi.
"Saya tidak mau langsung brek (semua) karena kami kan nata (menata). Sebelum asesmen, ada uji kompetensi bagi temen-temen di mana yang mereka bisa tempati," katanya.
Menurut dia, peserta lelang jabatan terbuka hingga sampai lingkup Provinsi Jawa Tengah untuk mengisi tiga jabatan yang sedang dilelangkan tersebut.
"(Peserta) kami atur sampai tingkat provinsi. Siapapun boleh mendaftar karena di dalam aturannya minimal di satu wilayah provinsi sehingga monggo kalau ada yang mau mendaftar kami silakan. Tentu nanti ada proses-prosesnya," katanya.
Untuk jabatan lain yang masih kosong, Ita mengatakan segera dilakukan lelang jabatan secara bertahap untuk mengisi kekosongan tersebut.
"Nanti sambil penataan. Ini sudah betul-betul kosong, ada tahapan-tahapan lagi untuk penataan. Targetnya 25 Oktober mendatang minimal sudah pelantikan," pungkasnya.
Sejumlah jabatan kepala OPD di lingkup Pemkot Semarang saat ini masih kosong karena pimpinan sebelumnya memasuki masa pensiun dan ada yang dirotasi, antara lain kepala Dinas Pekerjaan Umum, kepala Dinas Pendidikan, dan kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang.
Untuk mengisi kekosongan jabatan pimpinan sejumlah OPD, Pemkot Semarang sementara ini sudah menunjuk pelaksana tugas menggantikan tugas kepala dinas.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang berharap lelang jabatan yang akan dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan kepala OPD disesuaikan dengan kompetensi.
"Harapan kami selaku DPRD agar disesuaikan dengan kemampuan atau pendidikan formal, kemudian pengalamannya," kata Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman.
Setiap OPD, kata Pilus, sapaan akrabnya, memiliki karakteristik bidang tersendiri yang harus ditangani oleh orang yang memenuhi kompetensi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sesuai bidang kerja.
"Jangan sampai salah menempatkan orang. Misalnya, dia enggak bisa itung-itungan ditaruh di bagian ekonomi, pendapatan (daerah). Kan malah ambyar. Sesuaikan dengan bidang kerja dan semangat mereka dalam membangun Kota Semarang," katanya.
Baca juga: Pemkot bentuk tim inventarisasi kasus KDRT
"Dua hari lalu, kami mulai lelang jabatan. Ada tiga jabatan yang sudah mulai dilelang," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Rabu.
Tiga jabatan tersebut masing-masing kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), serta direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.
Ita, sapaan akrab Hevearita, mengatakan pemkot tidak langsung melelang seluruh jabatan pimpinan OPD yang masih kosong untuk mengoptimalkan langkah penataan birokrasi.
"Saya tidak mau langsung brek (semua) karena kami kan nata (menata). Sebelum asesmen, ada uji kompetensi bagi temen-temen di mana yang mereka bisa tempati," katanya.
Menurut dia, peserta lelang jabatan terbuka hingga sampai lingkup Provinsi Jawa Tengah untuk mengisi tiga jabatan yang sedang dilelangkan tersebut.
"(Peserta) kami atur sampai tingkat provinsi. Siapapun boleh mendaftar karena di dalam aturannya minimal di satu wilayah provinsi sehingga monggo kalau ada yang mau mendaftar kami silakan. Tentu nanti ada proses-prosesnya," katanya.
Untuk jabatan lain yang masih kosong, Ita mengatakan segera dilakukan lelang jabatan secara bertahap untuk mengisi kekosongan tersebut.
"Nanti sambil penataan. Ini sudah betul-betul kosong, ada tahapan-tahapan lagi untuk penataan. Targetnya 25 Oktober mendatang minimal sudah pelantikan," pungkasnya.
Sejumlah jabatan kepala OPD di lingkup Pemkot Semarang saat ini masih kosong karena pimpinan sebelumnya memasuki masa pensiun dan ada yang dirotasi, antara lain kepala Dinas Pekerjaan Umum, kepala Dinas Pendidikan, dan kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang.
Untuk mengisi kekosongan jabatan pimpinan sejumlah OPD, Pemkot Semarang sementara ini sudah menunjuk pelaksana tugas menggantikan tugas kepala dinas.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang berharap lelang jabatan yang akan dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan kepala OPD disesuaikan dengan kompetensi.
"Harapan kami selaku DPRD agar disesuaikan dengan kemampuan atau pendidikan formal, kemudian pengalamannya," kata Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman.
Setiap OPD, kata Pilus, sapaan akrabnya, memiliki karakteristik bidang tersendiri yang harus ditangani oleh orang yang memenuhi kompetensi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sesuai bidang kerja.
"Jangan sampai salah menempatkan orang. Misalnya, dia enggak bisa itung-itungan ditaruh di bagian ekonomi, pendapatan (daerah). Kan malah ambyar. Sesuaikan dengan bidang kerja dan semangat mereka dalam membangun Kota Semarang," katanya.
Baca juga: Pemkot bentuk tim inventarisasi kasus KDRT