Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan delapan ekor kerbau yang dilakukan pengujian sampel kerok kulit dan darah di laboratorium hasilnya negatif terserang virus lumpy skin disease (LSD).

"Hasil pengawasan di lapangan, memang kami temukan ada delapan ekor kerbau yang berindikasi terserang LSD karena kulitnya mengalami benjolan dan seperti terserang cacar pada manusia," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan di Kudus, Selasa.

Untuk antisipasi, kata dia, kerbau-kerbau tersebut akhirnya diambil sampel kerok kulitnya serta darahnya untuk diuji di laboratorium.

Hasilnya, imbuh dia, semua kerbau tersebut negatif terjangkit LSD setelah menerima hasil uji laboratorium pada awal Januari 2023.

Meskipun demikian, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus tetap melakukan pemantauan terhadap semua ternak kerbau maupun sapi di Kabupaten Kudus.

"Peternak juga kami edukasi terkait indikasi ternak terjangkit LSD dan upayanya," ujarnya.

Ia juga meminta para peternak menjaga kebersihan kandang dan ternaknya, sehingga ternaknya tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk LSD.

Upaya lainnya, yakni pemberian antibiotik terhadap semua hewan ternak di Kabupaten Kudus untuk mencegah penularan LSD.

"Peternak yang hendak membeli ternak dari luar daerah juga harus waspada, pastikan ternak yang dibeli dalam kondisi sehat," ujarnya.

Sementara jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024