Purwokerto (ANTARA) - Mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya dan Komunikasi (FIBK) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Mutohar Lutfi resmi menjadi bagian dari INASPOC (Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee) pada event 11th ASEAN Para Games (APG) 2022.
Lutfi merasa bangga dan menikmati menjadi sukarelawan untuk membantu para peserta dari event tingkat internasional tersebut.
Sebelumnya, ia pun pernah mengikuti kegiatan serupa di Tianjin National Paralympic Games, di negeri Tiongkok. Karena itu, Lutfi begitu bersemangat untuk terlibat saat kegiatan serupa diadakan di Indonesia. Apalagi di Solo, kota yang sangat ingin ia kunjungi.
"Yang jelas, saya senang karena banyak bertemu dengan orang-orang baru," kata Lutfi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (5/8).
Baca juga: IMM Insan Kamil UMP gelar Madrasah Profetik untuk perkuat nalar kritis
"Dan yang lebih penting lagi, saya menjadi lebih termotivasi dalam hidup melihat mereka yang semangat berjuang dan berkompetisi, dengan keterbatasan yang mereka miliki. Alhamdulillah, saya bisa berfoto dengan para peraih medali dari berbagai negara, terutama dari Indonesia," katanya sambil tersenyum bangga.
Ia mengaku selalu terharu saat mendengar lagu Indonesia Raya dan menyaksikan bendera Merah Putih berada di tempat yang tertinggi. "Sungguh mengharukan," kata Lutfi.
Menurut dia, APG 2022 diikuti oleh 11 negara di Asia Tenggara seperti Laos, Myanmar, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, Kamboja, Timor Leste, Brunei Darussalam dan tuan rumah Indonesia.
Sementara itu, Kepala Program Studi Sastra Inggris Fitri Rakhmawati, S.S., M.Pd. mengapresiasi mahasiswanya, Lutfi, yang telah menjadi bagian penyelenggaraan APG 2022 yang berlangsung di Solo, pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2022.
Baca juga: Bio Farma dan PathGen gandeng UMP ciptakan alat deteksi kanker usus besar
Fitri juga menyatakan dengan menjadi bagian di ajang ASEAN Para Games akan menambah wawasan internasional bagi mahasiswa Sastra Inggris UMP.
"Dalam kesempatan itu, mahasiswa bisa belajar banyak, tentang bahasa asing, budaya, dan banyak lainnya. Dengan begitu mahasiswa tersebut bisa terkena efek positif dari kegiatan tersebut," jelasnya.
Pertandingan dalam APG 2022 berlangsung di 4 kota, yakni Solo, Karanganyar, Sukoharjo, dan Semarang. Indonesia selaku tuan rumah menjadi negara dengan jumlah peserta terbanyak di ajang APG 2022, yakni 323 atlet disusul Thailand dengan 303 atlet.
Sembilan negara lainnya juga mengirimkan atlet terbaiknya, dengan jumlah yang beragam tentunya. Mulai dari Vietnam (119 atlet), Kamboja (112 atlet), Filipina (144 atlet), Malaysia (70 atlet), Myanmar (69 atlet), Singapura (37 atlet), Laos (37 atlet), Timor Leste (15 atlet), dan Brunei Darussalam dengan kontingen paling sedikit, yakni hanya mengirimkan 13 atlet. (tgr)
Baca juga: Fikes UMP luncurkan Program Desa Tangguh Bencana
Baca juga: Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto sapa peneliti dunia di Yogyakarta
Lutfi merasa bangga dan menikmati menjadi sukarelawan untuk membantu para peserta dari event tingkat internasional tersebut.
Sebelumnya, ia pun pernah mengikuti kegiatan serupa di Tianjin National Paralympic Games, di negeri Tiongkok. Karena itu, Lutfi begitu bersemangat untuk terlibat saat kegiatan serupa diadakan di Indonesia. Apalagi di Solo, kota yang sangat ingin ia kunjungi.
"Yang jelas, saya senang karena banyak bertemu dengan orang-orang baru," kata Lutfi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (5/8).
Baca juga: IMM Insan Kamil UMP gelar Madrasah Profetik untuk perkuat nalar kritis
"Dan yang lebih penting lagi, saya menjadi lebih termotivasi dalam hidup melihat mereka yang semangat berjuang dan berkompetisi, dengan keterbatasan yang mereka miliki. Alhamdulillah, saya bisa berfoto dengan para peraih medali dari berbagai negara, terutama dari Indonesia," katanya sambil tersenyum bangga.
Ia mengaku selalu terharu saat mendengar lagu Indonesia Raya dan menyaksikan bendera Merah Putih berada di tempat yang tertinggi. "Sungguh mengharukan," kata Lutfi.
Menurut dia, APG 2022 diikuti oleh 11 negara di Asia Tenggara seperti Laos, Myanmar, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, Kamboja, Timor Leste, Brunei Darussalam dan tuan rumah Indonesia.
Sementara itu, Kepala Program Studi Sastra Inggris Fitri Rakhmawati, S.S., M.Pd. mengapresiasi mahasiswanya, Lutfi, yang telah menjadi bagian penyelenggaraan APG 2022 yang berlangsung di Solo, pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2022.
Baca juga: Bio Farma dan PathGen gandeng UMP ciptakan alat deteksi kanker usus besar
Fitri juga menyatakan dengan menjadi bagian di ajang ASEAN Para Games akan menambah wawasan internasional bagi mahasiswa Sastra Inggris UMP.
"Dalam kesempatan itu, mahasiswa bisa belajar banyak, tentang bahasa asing, budaya, dan banyak lainnya. Dengan begitu mahasiswa tersebut bisa terkena efek positif dari kegiatan tersebut," jelasnya.
Pertandingan dalam APG 2022 berlangsung di 4 kota, yakni Solo, Karanganyar, Sukoharjo, dan Semarang. Indonesia selaku tuan rumah menjadi negara dengan jumlah peserta terbanyak di ajang APG 2022, yakni 323 atlet disusul Thailand dengan 303 atlet.
Sembilan negara lainnya juga mengirimkan atlet terbaiknya, dengan jumlah yang beragam tentunya. Mulai dari Vietnam (119 atlet), Kamboja (112 atlet), Filipina (144 atlet), Malaysia (70 atlet), Myanmar (69 atlet), Singapura (37 atlet), Laos (37 atlet), Timor Leste (15 atlet), dan Brunei Darussalam dengan kontingen paling sedikit, yakni hanya mengirimkan 13 atlet. (tgr)
Baca juga: Fikes UMP luncurkan Program Desa Tangguh Bencana
Baca juga: Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto sapa peneliti dunia di Yogyakarta