Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kini telah memiliki peneliti kelas dunia, yakni apt. Susanti, M.Phil., Ph.D. yang merupakan dosen Fakultas Farmasi UMP juga pencipta alat diagnostik molekuler deteksi kanker usus besar berupa BioColoMelt-Dx.
 
Produk tersebut merupakan wujud kolaborasi nasional dan internasional yang secara bahu-membahu diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ketahanan produk kesehatan Indonesia.

Terkait dengan hal itu, Rektor UMP Dr. Jebul Suroso menyambut baik dan memberikan apresiasi tertinggi kepada apt. Susanti, M.Phil., Ph.D. yang telah menciptakan alat tersebut. 

"Sebagai keluarga besar UMP tentu kita sangat bangga, yang itu kontribusinya sangat besar untuk kemanusiaan. Bahkan, saya pikir bukan hanya di UMP dan di Indonesia saja, melainkan dunia. Oleh karena itu saya sengaja, kita jalan pagi sebelum ketemu Pak Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk bisa eksplor lebih banyak. Spiritnya kita saling menyemangati peneliti UMP, mahasiswa UMP, dosen UMP, untuk berlomba-lomba untuk bisa berkarya," katanya di sela acara Rektor Menyapa di Yogyakarta, Senin (25/7) pagi.

Lebih lanjut, Rektor mengatakan apt. Susanti, M.Phil., Ph.D. diundang oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menyampaikan hasil karyanya yang telah diluncurkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Kebanggaan bagi UMP, dosennya luar biasa. Dan saya kira ini akan memotivasi teman-teman untuk juga bisa produktif," jelasnya. 

Baca juga: Dosen Farmasi UMP ciptakan alat deteksi kanker usus besar

Sementara itu, dosen Fakultas Farmasi UMP yang juga peneliti kelas dunia apt. Susanti, M.Phil., Ph.D. mengatakan BioColoMelt-Dx merupakan alat diagnostik molekuler deteksi kanker usus besar tersebut dikembangkan oleh Bio Farma dan PathGen berdasarkan penelitian yang dia lakukan selama menjalani studi doktoralnya di University of Nottingham di bawah bimbingan Prof. Mohammad Ilyas. 
 
Selain merupakan diaspora Indonesia peneliti kanker, Dr. Susanti juga merupakan seorang penyitas kanker usus stadium 3 yang divonis pada tahun 2014 saat berusia 30 tahun. 
 
Menurut dia, sensitivitas dan spesifisitas tes BioColoMelt-Dx sangat baik (lebih dari 95 persen) dan telah diuji menggunakan kurang lebih 300 sampel pasien kanker usus besar di UK (Nottingham) dan Indonesia dengan pembanding berupa metode deteksi standar yang telah disetujui oleh badan regulasi internasional seperti FDA (Food Drug Administration). 

"Uji validasi klinis menggunakan sampel pasien Indonesia telah selesai dilakukan bersama-sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia-Rumah Sakit Dr. Cipto Mangun Kusumo, Universitas Riau, dan Universitas Gadjah Mada-Rumah Sakit Dr. Sarjito," katanya. 
 
Banyak pihak lain yang juga memberikan dukungan selama pengembangan produk BioColoMelt-Dx ini di antaranya Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di London. 
 
"Alhamdulillah pagi ini diberi anugerah, bisa sehat, bisa jalan pagi di Yogyakarta bersama Pak Rektor, nanti Insyaallah bertemu Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar. Terima kasih Pak Rektor," kata Susanti. (tgr)

Baca juga: Pelepasan mahasiswa peserta KKN UMP diawali dengan shalat Subuh berjamaah
Baca juga: Prodi Teknik Kimia UMP selenggarakan pelatihan teknis ekstraksi zat warna

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024