Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Kantor Wilayah Jawa Tengah dan DIY menggandeng Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk menjadi mitra dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para anggota.
Hal itu disampaikan Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jateng dan DIY Cahyaning Indriasari pada Digital Jamsostek Literation (Digital) dengan peserta para direktur Bumdes se-Jateng yang berlangsung secara virtual, Rabu.
Naning, panggilan akrab Cahyaning Indriasari mengatakan dengan menggandeng Bumdes sebagai mitra, maka semakin memudahkan dan mendekatkan masyarakat khususnya para anggota Bumdes untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Masyarakat desa tidak perlu lagi datang ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan, tetapi cukup datang ke Bumdes setempat. Membayar iuran sampai dengan pengajuan klaim manfaat bisa melalui Bumdes untuk kemudian akan dibantu oleh petugas kami. Hal itu untuk mempercepat dan mempermudah pemenuhan hak mereka," kata Naning.
Melalui kegiatan Digital, kata Naning, diharapkan seluruh peserta bisa mendapatkan sosialisasi program dengan maksimal, mengetahui program dan manfaatnya, cara mendaftar, hingga cara pengajuan klaim manfaat, sehingga bisa meneruskan informasi tersebut dengan baik.
Baca juga: Baru terdaftar, Biaya kecelakaan mahasiswa KKN UIN dijamin BPJAMSOSTEK
Naning menegaskan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan karena adanya risiko bagi para pekerja baik itu saat perjalanan menuju tempat kerja, di tempat kerja, maupun saat pulang dari tempat kerja menuju ke rumah.
"BPJS Ketenagakerjaan memiliki lima program yakni Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan dalam kesempatan kali ini, dijelaskan lebih detail mengenai JKK dan JKM," katanya.
Iurannya pun, lanjut Naning, juga sangat terjangkau yakni Rp16.800, tetapi manfaatnya luar biasa.
Naning menyebutkan ada banyak potensi mereka yang tergabung dalam Bumdes di Jateng untuk semakin lebih banyak lagi yang mendapatkan perlindungan.
"Dari total 7.000 yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 533 pekerja," kata Naning.
Baca juga: 1.500 pekerja rentan terima bantuan premi BPJAMSOSTEK dari Pertamina Cilacap
Dedi Setiawan dari Dispermades mengakui pentingnya Program BPJS Ketenagakerjaan dan hingga saat ini dari total 7.011 Bumbdes, sebanyak 583 di antaranya sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Bumdes yang terdaftar untuk klasifikasi berkembang dan maju. Namun tidak menutup kemungkinan untuk yang lain bisa mengikuti program ini menyesuaikan kemampuan finansial Bumdes karena untuk melindungi para pekerja dan pengurus Bumdes," kata Dedi.
Bumbdes yang telah berbadan hukum, lanjut Dedi sudah ada 895 Bumdes, sehingga bisa menjalin kerja sama dengan pihak lain.
"Kami mengimbau Bumdes klasifikasi berkembang dan maju untuk mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan karena sangat bermanfaat selain diwajibkan sesuai regulasi," kata Dedi yang menyebutkan data per Juli 2022, dari 29 kabupaten di Jateng terdapat 789 desa yang memiliki Bumdes.
Hal itu disampaikan Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jateng dan DIY Cahyaning Indriasari pada Digital Jamsostek Literation (Digital) dengan peserta para direktur Bumdes se-Jateng yang berlangsung secara virtual, Rabu.
Naning, panggilan akrab Cahyaning Indriasari mengatakan dengan menggandeng Bumdes sebagai mitra, maka semakin memudahkan dan mendekatkan masyarakat khususnya para anggota Bumdes untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Masyarakat desa tidak perlu lagi datang ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan, tetapi cukup datang ke Bumdes setempat. Membayar iuran sampai dengan pengajuan klaim manfaat bisa melalui Bumdes untuk kemudian akan dibantu oleh petugas kami. Hal itu untuk mempercepat dan mempermudah pemenuhan hak mereka," kata Naning.
Melalui kegiatan Digital, kata Naning, diharapkan seluruh peserta bisa mendapatkan sosialisasi program dengan maksimal, mengetahui program dan manfaatnya, cara mendaftar, hingga cara pengajuan klaim manfaat, sehingga bisa meneruskan informasi tersebut dengan baik.
Baca juga: Baru terdaftar, Biaya kecelakaan mahasiswa KKN UIN dijamin BPJAMSOSTEK
Naning menegaskan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan karena adanya risiko bagi para pekerja baik itu saat perjalanan menuju tempat kerja, di tempat kerja, maupun saat pulang dari tempat kerja menuju ke rumah.
"BPJS Ketenagakerjaan memiliki lima program yakni Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan dalam kesempatan kali ini, dijelaskan lebih detail mengenai JKK dan JKM," katanya.
Iurannya pun, lanjut Naning, juga sangat terjangkau yakni Rp16.800, tetapi manfaatnya luar biasa.
Naning menyebutkan ada banyak potensi mereka yang tergabung dalam Bumdes di Jateng untuk semakin lebih banyak lagi yang mendapatkan perlindungan.
"Dari total 7.000 yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 533 pekerja," kata Naning.
Baca juga: 1.500 pekerja rentan terima bantuan premi BPJAMSOSTEK dari Pertamina Cilacap
Dedi Setiawan dari Dispermades mengakui pentingnya Program BPJS Ketenagakerjaan dan hingga saat ini dari total 7.011 Bumbdes, sebanyak 583 di antaranya sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Bumdes yang terdaftar untuk klasifikasi berkembang dan maju. Namun tidak menutup kemungkinan untuk yang lain bisa mengikuti program ini menyesuaikan kemampuan finansial Bumdes karena untuk melindungi para pekerja dan pengurus Bumdes," kata Dedi.
Bumbdes yang telah berbadan hukum, lanjut Dedi sudah ada 895 Bumdes, sehingga bisa menjalin kerja sama dengan pihak lain.
"Kami mengimbau Bumdes klasifikasi berkembang dan maju untuk mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan karena sangat bermanfaat selain diwajibkan sesuai regulasi," kata Dedi yang menyebutkan data per Juli 2022, dari 29 kabupaten di Jateng terdapat 789 desa yang memiliki Bumdes.