Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah meminta warga di wilayah setempat untuk memperkuat gerakan "Jogo Tonggo" atau saling menjaga tetangga secara bersama-sama selama pandemi COVID-19.
"Di tengah kemunculan varian baru COVID-19 yakni Omicron mari perkuat penerapan 'Jogo Tonggo' sesuai program yang digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Senin.
Dia mengatakan gerakan menjaga tetangga dengan mengedepankan kearifan lokal dapat dilakukan dengan saling bergotong-royong dan berempati.
"Seperti sudah kami sampaikan sebelumnya, salah satu contoh dalam kegiatan 'Jogo Tonggo' adalah jika ada tetangga yang ternyata positif tolong dibantu keluarganya, jangan dikucilkan," katanya.
Ia juga mengatakan semangat gotong royong diperlukan agar masyarakat bisa bersama-sama mengatasi dampak COVID-19.
"Dampak COVID-19 tidak akan cepat selesai jika tidak ada gotong royong, maka sangat perlu saling berempati dengan tetangga, itu sangat penting," katanya.
Dia menambahkan dalam pelaksanaannya, program "Jogo Tonggo" mencakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan serta jaring ekonomi.
"Jaring pengaman sosial dan keamanan meliputi sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga. Sementara itu, jaring pengamanan ekonomi akan memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik," katanya.
Baca juga: Ganjar minta "Jogo Tonggo" diaktifkan cegah Omicron
Ia juga mengingatkan warga di wilayah setempat untuk memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Hal ini diperlukan mengingat pandemi belum berakhir dan masih terjadi penambahan kasus COVID-19 di wilayah Purbalingga," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr. Jusi Febrianto menambahkan bahwa jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Purbalingga pada hari ini bertambah 18 orang sehingga totalnya ada sebanyak 23 kasus aktif.
"Pada tanggal 26 Januari 2022 terdapat lima kasus aktif, pada 31 Januari ini pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah lagi 18 orang sehingga jumlahnya menjadi 23 kasus aktif," katanya.
Dia menambahkan bahwa total jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah ini sejak awal penanganan hingga saat ini ada sebanyak 18.475 orang.
Dari total jumlah tersebut, kata dia, sebanyak 17.316 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.136 meninggal dunia, sembilan orang dirawat di fasilitas kesehatan dan 14 lainnya sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Ganjar ajak warga Jateng sebarkan optimisme saat pandemi
Baca juga: Ganjar ungkap percepatan tangani COVID-19 dengan "Jogo Tonggo"
"Di tengah kemunculan varian baru COVID-19 yakni Omicron mari perkuat penerapan 'Jogo Tonggo' sesuai program yang digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Senin.
Dia mengatakan gerakan menjaga tetangga dengan mengedepankan kearifan lokal dapat dilakukan dengan saling bergotong-royong dan berempati.
"Seperti sudah kami sampaikan sebelumnya, salah satu contoh dalam kegiatan 'Jogo Tonggo' adalah jika ada tetangga yang ternyata positif tolong dibantu keluarganya, jangan dikucilkan," katanya.
Ia juga mengatakan semangat gotong royong diperlukan agar masyarakat bisa bersama-sama mengatasi dampak COVID-19.
"Dampak COVID-19 tidak akan cepat selesai jika tidak ada gotong royong, maka sangat perlu saling berempati dengan tetangga, itu sangat penting," katanya.
Dia menambahkan dalam pelaksanaannya, program "Jogo Tonggo" mencakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan serta jaring ekonomi.
"Jaring pengaman sosial dan keamanan meliputi sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga. Sementara itu, jaring pengamanan ekonomi akan memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik," katanya.
Baca juga: Ganjar minta "Jogo Tonggo" diaktifkan cegah Omicron
Ia juga mengingatkan warga di wilayah setempat untuk memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Hal ini diperlukan mengingat pandemi belum berakhir dan masih terjadi penambahan kasus COVID-19 di wilayah Purbalingga," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr. Jusi Febrianto menambahkan bahwa jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Purbalingga pada hari ini bertambah 18 orang sehingga totalnya ada sebanyak 23 kasus aktif.
"Pada tanggal 26 Januari 2022 terdapat lima kasus aktif, pada 31 Januari ini pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah lagi 18 orang sehingga jumlahnya menjadi 23 kasus aktif," katanya.
Dia menambahkan bahwa total jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah ini sejak awal penanganan hingga saat ini ada sebanyak 18.475 orang.
Dari total jumlah tersebut, kata dia, sebanyak 17.316 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.136 meninggal dunia, sembilan orang dirawat di fasilitas kesehatan dan 14 lainnya sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Ganjar ajak warga Jateng sebarkan optimisme saat pandemi
Baca juga: Ganjar ungkap percepatan tangani COVID-19 dengan "Jogo Tonggo"