Kudus (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai meningkatkan pengetesan dan pelacakan untuk antisipasi penyebaran COVID-19 varian baru, Omicron, dengan menyasar pelajar dan masyarakat umum.
"Untuk meningkatkan 'testing' (pengetesan) dan 'tracing' (pelacakan) kami sudah menyiapkan alat tes antigen sebanyak 60.000 buah," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kudus Aniq Fuad di Kudus, Senin.
Alat tes antigen sebanyak itu, kata dia, untuk kegiatan surveilans terhadap kegiatan pembelajaran tatap muka.
Ia menargetkan sekitar 10 persen dari total masyarakat sekolah akan dilakukan penapisan menggunakan tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR).
Penapisan terhadap masyarakat umum, baik terhadap mereka yang kontak erat maupun penapisan menggunakan tes antigen.
Hingga saat ini, kata dia, memang belum ada temuan kasus, namun tetap menjadi kewaspadaan, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang yang tetap harus ada langkah-langkah pencegahan agar tidak ada penyebaran virus corona varian baru tersebut.
"Petugas 'screening' (penapisan) yang diterjunkan di lapangan, sebetulnya bisa langsung melaporkan hasilnya melalui aplikasi 'Si Lacak'. Akan tetapi, untuk saat ini masih terkendala keaktifan petugas menginput datanya di aplikasi tersebut," ujarnya.
Meskipun temuan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus rendah, masyarakat Kudus diminta tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Untuk meningkatkan 'testing' (pengetesan) dan 'tracing' (pelacakan) kami sudah menyiapkan alat tes antigen sebanyak 60.000 buah," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kudus Aniq Fuad di Kudus, Senin.
Alat tes antigen sebanyak itu, kata dia, untuk kegiatan surveilans terhadap kegiatan pembelajaran tatap muka.
Ia menargetkan sekitar 10 persen dari total masyarakat sekolah akan dilakukan penapisan menggunakan tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR).
Penapisan terhadap masyarakat umum, baik terhadap mereka yang kontak erat maupun penapisan menggunakan tes antigen.
Hingga saat ini, kata dia, memang belum ada temuan kasus, namun tetap menjadi kewaspadaan, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang yang tetap harus ada langkah-langkah pencegahan agar tidak ada penyebaran virus corona varian baru tersebut.
"Petugas 'screening' (penapisan) yang diterjunkan di lapangan, sebetulnya bisa langsung melaporkan hasilnya melalui aplikasi 'Si Lacak'. Akan tetapi, untuk saat ini masih terkendala keaktifan petugas menginput datanya di aplikasi tersebut," ujarnya.
Meskipun temuan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus rendah, masyarakat Kudus diminta tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.