Semarang (ANTARA) -
Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah meminta pemerintah provinsi setempat menjaga ketersediaan oksigen di rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.

"Perlu langkah konkret untuk memastikan ketersediaan oksigen karena sampai saat ini masih ada defisit yang cukup besar soal kebutuhan oksigen ini di Jawa Tengah. Jadi ini tentu sangat berbahaya, jika kemudian muncul kasus yang tinggi, dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," kata Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah Abdul Hamid di Semarang, Senin.

Menurut dia, sumber pasokan oksigen tidak hanya bisa mengandalkan dari distributor di Jateng, melainkan dari sejumlah provinsi lain sebab kebutuhan oksigen sentral di rumah sakit sangat besar.

"Ujungnya, nanti pada distribusi juga saat Jateng membutuhkan. Distribusi sendiri karena dari luar Jateng, tentu sulit dikontrol. Oleh karena itu, jangan kemudian gubernur bilang oksigen aman, oksigen aman," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, ketersediaan oksigen ini harus dipantau agar jangan baru bergerak saat rumah sakit benar-benar kehabisan oksigen.

Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, tindakan Pemprov Jateng belum cukup meskipun sudah dibentuk satuan tugas hingga aplikasi data ketersediaan oksigen.

"Harus terus mencari sumber produksi oksigen, menambah armada untuk distribusi juga harus dilakukan," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan bahwa persediaan oksigen untuk pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit se-Jateng dalam kondisi aman dan memadai.

Ia mengungkapkan saat ini pihaknya sudah membeli isotank dari Singapura dan akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat.

"Saya lagi membeli isotank dari Singapura, mudah-mudahan nanti segera datang, kalau ini segera datang kita akan isi. Beberapa kita akan 'standby'-kan di Banyumas agar kemudian bisa meng-'cover' wilayah sana," ujar dia.

Ganjar juga menegaskan persoalan oksigen saat ini memang sedang mengalami kekurangan dan solusi alternatifnya adalah mengganti dengan oksigen konsentrator.

"Beberapa rumah sakit sudah saya minta untuk beli oksigen generator. Kita tidak bisa berharap lagi memang pada oksigen cair. Saya juga lagi minta ke beberapa daerah di luar Jawa dan saat ini lagi berproses tapi semua kendalanya ada di isotanknya, maka saya lagi beli isotank ini dan cari tempat lain agar bisa membantu," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024