Solo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menyatakan penanganan pasien COVID-19 saat ini masih terkendala peraediaan oksigen yang menipis.

"Intinya kami mohon dengan sangat kepada yang berwenang agar pasokan oksigen bisa lancar. Ya ini (kendala) dipengaruhi banyak faktor dan sebetulnya pemerintah sudah mengkoordinasikan itu. Kendalanya juga banyak, tetapi jangan sampai terjadi kelangkaan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Senin.

Terkait dengan kebutuhan oksigen tersebut, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar mulai mengurangi pembelian oksigen agar penggunaannya bisa sesuai dengan prioritas.

Baca juga: Bupati pastikan stok oksigen medis di Banyumas cukup
Baca juga: Pemerintah impor tabung oksigen bagi pasien COVID-19

"Kebutuhan (oksigen) juga banyak, apalagi Solo kan jadi rumah sakit rujukan. Masyarakat yang 'nggak' butuh banget saya mohon jangan, apalagi nanti terjadi permainan mau dijual lebih mahal, janganlah. Ini situasi darurat, kami harus menyelamatkan nyawa, mana yang harus diutamakan dulu," katanya.

Ia mengatakan penggunaan oksigen oleh penderita COVID-19 juga bukan merupakan satu-satunya penanganan yang efektif. Selain itu, penggunaannya sendiri tetap harus sesuai dengan indikasi medis.

"Apa orang sakit cukup diberi oksigen? Oksigen itu juga terapi medis ya. Penggunaannya tetap harus sesuai indikasi medis, harus diawasi tenaga kesehatan," katanya.

Sementara itu, diakuinya, kendala pasokan oksigen ini cukup membuat was-was pihak rumah sakit khususnya yang menjadi rujukan pasien COVID-19.

"Alhamdulilah sekarang masih tercukupi, tapi stres juga. Apalagi di Solo ini merupakan rumah sakit rujukan," katanya.
Baca juga: PLN jaga keandalan listrik pabrik oksigen di Jateng dan DIY
Baca juga: Bupati Temanggung: Kelangkaan oksigen RSUD teratasi

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024