Solo (ANTARA) - Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Suparjo (BaJo) berhasil meraih 24 suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 22, di mana pesaingnya, Gibran Rakabuming Raka, mencoblos pada Pilkada Kota Surakarta 2020 di Solo, Rabu.
Meski demikian, dari penghitungan suara tersebut, pasangan Gibran-Teguh Prakosa unggul jauh di atas Bajo dengan perolehan suara 171 suara, sedangkan untuk surat suara yang dianggap tidak sah 13 suara.
"Sehingga total suara yang tercoblos sebanyak 208. Kalau DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang terdaftar sebanyak 314," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 22 Toto Saronto.
Dengan perolehan tersebut, diakuinya tingkat partisipasi pemilih pada pilkada kali ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pilpres beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pilkada Solo, Gibran dan Selvi mencoblos di TPS 22 Manahan
Ia mengatakan kondisi tersebut tidak lepas karena pandemi COVID-19.
"Padahal kami sudah menyiapkan 'thermogun', 'hand sanitizer', sabun, masker, sarung tangan tetapi ya memang seperti ini hasilnya," katanya.
Selain akibat pandemi, katanya, sebagian warga yang tidak mencoblos karena masih berada di perantauan.
Bahkan, menurut dia, sekitar 50 persen warga yang golput masih merantau.
"Selain itu ada juga yang sudah pindah tempat, tetapi ya banyak juga yang tidak datang karena takut pandemi tadi," katanya.
Di sisi lain, Gibran bersama pasangannya menang telak di TPS 8 tempat rivalnya mencoblos. Dari penghitungan suara tercatat Gibran-Teguh unggul dengan 146 suara, sedangkan pasangan Bajo meraih 58 suara.
Ketua KPPS setempat, Andre Musono, mengatakan untuk surat suara tidak sah 45 suara dengan mayoritas pemilih mencoblos kedua calon.
Baca juga: Jelang pilkada, polisi sita ratusan liter minuman keras di Solo
Baca juga: Bajo klaim didukung 70.240 wong Solo
Meski demikian, dari penghitungan suara tersebut, pasangan Gibran-Teguh Prakosa unggul jauh di atas Bajo dengan perolehan suara 171 suara, sedangkan untuk surat suara yang dianggap tidak sah 13 suara.
"Sehingga total suara yang tercoblos sebanyak 208. Kalau DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang terdaftar sebanyak 314," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 22 Toto Saronto.
Dengan perolehan tersebut, diakuinya tingkat partisipasi pemilih pada pilkada kali ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pilpres beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pilkada Solo, Gibran dan Selvi mencoblos di TPS 22 Manahan
Ia mengatakan kondisi tersebut tidak lepas karena pandemi COVID-19.
"Padahal kami sudah menyiapkan 'thermogun', 'hand sanitizer', sabun, masker, sarung tangan tetapi ya memang seperti ini hasilnya," katanya.
Selain akibat pandemi, katanya, sebagian warga yang tidak mencoblos karena masih berada di perantauan.
Bahkan, menurut dia, sekitar 50 persen warga yang golput masih merantau.
"Selain itu ada juga yang sudah pindah tempat, tetapi ya banyak juga yang tidak datang karena takut pandemi tadi," katanya.
Di sisi lain, Gibran bersama pasangannya menang telak di TPS 8 tempat rivalnya mencoblos. Dari penghitungan suara tercatat Gibran-Teguh unggul dengan 146 suara, sedangkan pasangan Bajo meraih 58 suara.
Ketua KPPS setempat, Andre Musono, mengatakan untuk surat suara tidak sah 45 suara dengan mayoritas pemilih mencoblos kedua calon.
Baca juga: Jelang pilkada, polisi sita ratusan liter minuman keras di Solo
Baca juga: Bajo klaim didukung 70.240 wong Solo