Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terus mengembangkan sayapnya di berbagai kegiatan keagamaan, salah satunya adalah membuka ma'had atau pesantren untuk mahasiswa UMP dengan nama Ma'had Imam Malik. 

"Penanaman sikap, akidah, dan akhlak sejak dini sangat perlu dilakukan untuk membentuk manusia yang berakhlakul karimah," kata Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho saat membuka Ma'had Imam Malik secara daring di Purwokerto, Senin.

Ia mengharapkan hadirnya ma'had dapat menciptakan para ulama besar karena memiliki tujuan untuk memberikan ilmu agama. 

Dalam hal ini, kata dia, menjadi ulama harus menjadi seseorang yang alim serta paham ilmu agama.

Baca juga: KUI UMP gelar "International Summer Course 2020" secara daring

"Menjadi seseorang yang alim untuk orang awam itu berawal dari belajar mengenai ilmu agama seperti sering mengikuti agama. Sedangkan menjadi seorang yang alim untuk para santri yaitu setiap hari belajar mengenai ilmu agama, serta mendalami Al Quran sebagai landasan umat Islam," ujarnya. 

Ia menjelaskan pada tahun 2020, ma'had memiliki 163 santri untuk pembelajaran bahasa Arab dan diharapkan dapat melahirkan ulama yang berakhlakul karimah. 

Menurut dia, proses kaderisasi ulama harus terus berjalan dan tidak berhenti terutama untuk para santri. 

Oleh karena itu, kata dia, para santri harus memiliki cita-cita sebagai ulama karena tujuan dari Ma'had Imam Malik adalah melahirkan ulama.

"Kenapa harus menajdi ulama? Agar hasilnya tidak mengambang, maka harus menjadi seseorang yang pasti. Pacuannya dibekali dengan ilmu agama harus mendalami agama. 163 santri ini harus menjadi ulama, jika menjadi profesi lainnya ada tempatnya masing-masing. Jika di Ma'had Imam Malik difokuskan ke dalam ilmu agama Islam," pungkasnya. (emi/tgr)

Baca juga: Kaji konsep Green Victimology, FH UMP gelar seminar internasional daring
Baca juga: Rektor UMP: Reformasi pada pendidikan suatu hal yang lumrah

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024