Batang (ANTARA) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Sabtu (7/2) sore hingga Minggu pagi menyebabkan tebing setinggi sekitar 5 meter menjebol dinding rumah warga Desa Candigugur, Kecamatan Bawang dan 267 jiwa mengungsi.
Material longsor berupa tanah dan batu menimpa dinding belakang rumah milik Maskur, Desa Candigugur, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, hingga jebol.
"Longsor terjadi pada Sabtu petang karena intensitas hujan tinggi. Longsor itu menerjang dinding belakang rumah korban hingga jebol," kata Kepala Kepolisian Sektor Bawang AKP Muharom, Sabtu.
Baca juga: Kudus kembali dilanda banjir
Baca juga: Pekalongan dan Batang banjir, ratusan warga mengungsi
Kejadian yang dihimpun menyebutkan saat itu pemilik rumah sedang berada di dalam rumahnya namun mendadak terdengar suara gemuruh dan keras di bagian dapur.
"Pemilik rumah pun bergegas melihat ke bagian belakang, ternyata tebing di belakang rumahnya longsor dan menjebol dinding rumahnya. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu," katanya.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan menginformasikan hujan deras yang melanda di wilayah setempat mengakibatkan sebanyak 267 jiwa mengungsi.
"Berdasar data, Sabtu (8/2) pagi sebanyak 267 warga mengungsi. Namun, kemungkinan saat ini, sebagian korban banjir ada yang pulang ke rumahnya maupun bekerja," kata petugas BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha.
Menurut dia, hujan deras tersebut mengakibatkan sekitar wilayah Kelurahan Tirto banjir karena lokasinya berdekatan dengan sungai Meduri dan Bremi yang sedang meluap.
"Debit air sungai Meduri dan Sungai Bremi tinggi hingga meluap ke permukiman wilayah Kelurahan Tirto. Banjir ini juga terjadi akibat saluran drainase tidak berfungsi tidak maksimal," katanya.
Data sementara, 267 korban yang mengungsi berada di di Masjid Al Karomah sebanyak 172 orang, musala Al Ihsan 20 orang, musala Alfatah (25), musala (30), dan musala Al Hikmah (20) orang.
Baca juga: Pekalongan dilanda banjir, pasien RS dievakuasi
Baca juga: Pekalongan fokus penanganan bah di wilayah langganan banjir
Material longsor berupa tanah dan batu menimpa dinding belakang rumah milik Maskur, Desa Candigugur, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, hingga jebol.
"Longsor terjadi pada Sabtu petang karena intensitas hujan tinggi. Longsor itu menerjang dinding belakang rumah korban hingga jebol," kata Kepala Kepolisian Sektor Bawang AKP Muharom, Sabtu.
Baca juga: Kudus kembali dilanda banjir
Baca juga: Pekalongan dan Batang banjir, ratusan warga mengungsi
Kejadian yang dihimpun menyebutkan saat itu pemilik rumah sedang berada di dalam rumahnya namun mendadak terdengar suara gemuruh dan keras di bagian dapur.
"Pemilik rumah pun bergegas melihat ke bagian belakang, ternyata tebing di belakang rumahnya longsor dan menjebol dinding rumahnya. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu," katanya.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan menginformasikan hujan deras yang melanda di wilayah setempat mengakibatkan sebanyak 267 jiwa mengungsi.
"Berdasar data, Sabtu (8/2) pagi sebanyak 267 warga mengungsi. Namun, kemungkinan saat ini, sebagian korban banjir ada yang pulang ke rumahnya maupun bekerja," kata petugas BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha.
Menurut dia, hujan deras tersebut mengakibatkan sekitar wilayah Kelurahan Tirto banjir karena lokasinya berdekatan dengan sungai Meduri dan Bremi yang sedang meluap.
"Debit air sungai Meduri dan Sungai Bremi tinggi hingga meluap ke permukiman wilayah Kelurahan Tirto. Banjir ini juga terjadi akibat saluran drainase tidak berfungsi tidak maksimal," katanya.
Data sementara, 267 korban yang mengungsi berada di di Masjid Al Karomah sebanyak 172 orang, musala Al Ihsan 20 orang, musala Alfatah (25), musala (30), dan musala Al Hikmah (20) orang.
Baca juga: Pekalongan dilanda banjir, pasien RS dievakuasi
Baca juga: Pekalongan fokus penanganan bah di wilayah langganan banjir