Kudus (ANTARA) - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali dilanda banjir setelah sebelumnya tercatat di beberapa desa, kini Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, juga dilanda banjir akibat meluapnya air Sungai Gondang, Selasa.
Akibat luapan air sungai setempat, mengakibatkan sejumlah rumah warga tergenang banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 20 sentimeter.
Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan banjir di Desa Loram Kulon terjadi Selasa sekitar pukul 17.00 WIB.
Akibat banjir tersebut, ujar dia 49 jiwa terdampak banjir karena air masuk hingga ke pemukiman warga.
Ia menduga banjir tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi, sedangkan daya tampung sungai semakin berkurang menyusul tingkat sedimentasi yang cukup tinggi.
Baca juga: Tanggul Sungai Piji jebol, puluhan rumah di Kudus tergenang banjir
Selain itu, lanjut dia terjadi penyempitan sungai yang disebabkan karena banyak bangunan rumah penduduk di tepi sungai.
Agus, salah seorang warga Desa Loram Kulon mengakui banjir sering terjadi ketika saat musim hujan.
"Banjir paling parah terjadi pada tahun 2014. Adapun penyebabnya karena sungainya mengalami pendangkalan sehingga perlu dinormalisasi," ujarnya.
Peristiwa banjir yang terjadi sebelumnya, yakni di Desa Jekulo, Pladen, dan Kesambi.
Banjir yang terjadi di Desa Kesambi disebabkan karena jebolnya tanggul Sungai Piji sepanjang 35 meter, menyusul tingginya debit air sungai setempat, demikian halnya di Desa Pladen disebabkan karena tanggul Sungai Pelelesan jebol sepanjang 15 meteran.
Sementara banjir di Desa Jekulo disebabkan karena air sungai setempat melimpas, sedangkan di Jekulo sempat mengakibatkan Jalur Pantura tersendat menyusul jalannya tergenang banjir dan saat air surut jalannya justru tertutup lumpur sehingga menunggu pembersihan jalan.
BPBD Kudus sendiri mencatat tanggul di sepanjang aliran Sungai Piji kondisinya kritis karena banyak yang airnya rembes sehingga dikhawatirkan bisa jebol seperti yang terjadi sebelumnya.
Baca juga: Tanggul sungai di Jekulo Kudus jebol, jalan desa tergenang lumpur
Akibat luapan air sungai setempat, mengakibatkan sejumlah rumah warga tergenang banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 20 sentimeter.
Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan banjir di Desa Loram Kulon terjadi Selasa sekitar pukul 17.00 WIB.
Akibat banjir tersebut, ujar dia 49 jiwa terdampak banjir karena air masuk hingga ke pemukiman warga.
Ia menduga banjir tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi, sedangkan daya tampung sungai semakin berkurang menyusul tingkat sedimentasi yang cukup tinggi.
Baca juga: Tanggul Sungai Piji jebol, puluhan rumah di Kudus tergenang banjir
Selain itu, lanjut dia terjadi penyempitan sungai yang disebabkan karena banyak bangunan rumah penduduk di tepi sungai.
Agus, salah seorang warga Desa Loram Kulon mengakui banjir sering terjadi ketika saat musim hujan.
"Banjir paling parah terjadi pada tahun 2014. Adapun penyebabnya karena sungainya mengalami pendangkalan sehingga perlu dinormalisasi," ujarnya.
Peristiwa banjir yang terjadi sebelumnya, yakni di Desa Jekulo, Pladen, dan Kesambi.
Banjir yang terjadi di Desa Kesambi disebabkan karena jebolnya tanggul Sungai Piji sepanjang 35 meter, menyusul tingginya debit air sungai setempat, demikian halnya di Desa Pladen disebabkan karena tanggul Sungai Pelelesan jebol sepanjang 15 meteran.
Sementara banjir di Desa Jekulo disebabkan karena air sungai setempat melimpas, sedangkan di Jekulo sempat mengakibatkan Jalur Pantura tersendat menyusul jalannya tergenang banjir dan saat air surut jalannya justru tertutup lumpur sehingga menunggu pembersihan jalan.
BPBD Kudus sendiri mencatat tanggul di sepanjang aliran Sungai Piji kondisinya kritis karena banyak yang airnya rembes sehingga dikhawatirkan bisa jebol seperti yang terjadi sebelumnya.
Baca juga: Tanggul sungai di Jekulo Kudus jebol, jalan desa tergenang lumpur