Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, akan memfokuskan penanganan banjir di sejumlah titik yang menjadi langganan banjir saat memasuki musim hujan seperti di Desa Sipacar atau di sekitar bantaran Sungai Meduri, Kecamatan Tirto.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa setiap memasuki musim hujan, potensi banjir masih terus melanda di sekitar wilayah bantaran Sungai Meduri karena kondisi sungai itu tidak mampu menampung luapan air hujan.
"Selama ini titik akumulasi air hujan maupun saluran pembuangan air dari rumah warga yang mengakibatkan potensi air sungai meluap ke permukiman warga dan jalur pantura. Oleh karena kita perlu penanganan khusus agar wilayah Kabupaten Pekalongan tidak ada yang tergenang," katanya.
Baca juga: Giliran Pekalongan, Ganjar kembali cek rumah pompa untuk antisipasi banjir
Menurut dia, hingga saat ini sebagian besar kondisi wilayah Kabupaten Pekalongan masih aman, termasuk efektivitas tanggul rob dan pompa air masih berjalan baik.
"Oleh karena, menurut saya (kondisi wilayah yang masih tergenang air ini) maka tahun depan harus sudah selesai (dikerjakan) semua. Hal ini tentunya akan membutuhkan mapping (pemetaan) yang jelas," katanya.
Asip mengingatkan pada warga terus meningkatkan kewaspdaan terhadap potensi bencana karena kondisi curah hujan masih cukup tinggi.
"Meski saat ini kondisi wilayah masih aman namun kami berharap pada (musim hujan ini) warga meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya banjir dan bencana lainnya," katanya.
Ia menambahkan bagi aparatur di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten diminta harus terus siap siaga untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
Baca juga: 616 hektare sawah di Pekalongan terendam banjir
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa setiap memasuki musim hujan, potensi banjir masih terus melanda di sekitar wilayah bantaran Sungai Meduri karena kondisi sungai itu tidak mampu menampung luapan air hujan.
"Selama ini titik akumulasi air hujan maupun saluran pembuangan air dari rumah warga yang mengakibatkan potensi air sungai meluap ke permukiman warga dan jalur pantura. Oleh karena kita perlu penanganan khusus agar wilayah Kabupaten Pekalongan tidak ada yang tergenang," katanya.
Baca juga: Giliran Pekalongan, Ganjar kembali cek rumah pompa untuk antisipasi banjir
Menurut dia, hingga saat ini sebagian besar kondisi wilayah Kabupaten Pekalongan masih aman, termasuk efektivitas tanggul rob dan pompa air masih berjalan baik.
"Oleh karena, menurut saya (kondisi wilayah yang masih tergenang air ini) maka tahun depan harus sudah selesai (dikerjakan) semua. Hal ini tentunya akan membutuhkan mapping (pemetaan) yang jelas," katanya.
Asip mengingatkan pada warga terus meningkatkan kewaspdaan terhadap potensi bencana karena kondisi curah hujan masih cukup tinggi.
"Meski saat ini kondisi wilayah masih aman namun kami berharap pada (musim hujan ini) warga meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya banjir dan bencana lainnya," katanya.
Ia menambahkan bagi aparatur di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten diminta harus terus siap siaga untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
Baca juga: 616 hektare sawah di Pekalongan terendam banjir