Purwokerto (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, melakukan observasi terhadap seorang anak dari tenaga kerja asing (TKA) asal China sedang mengalami demam, kata Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, M.Kes, M.Si.
"Yang bersangkutan belum bisa disebut diduga terkena virus corona ya, masih diobservasi jenis infeksinya," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin malam.
Pramesti mengatakan hal itu saat dikonfirmasi ANTARA terkait dengan adanya pemberitaan media daring (online) maupun informasi di media sosial yang menyebutkan adanya seorang anak dari TKA asal China yang diduga terkena virus corona.
Baca juga: Masyarakat diminta jangan paranoid dengan corona
Lebih lanjut, dia mengatakan observasi tersebut dilakukan setelah adanya informasi dari karyawan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap yang menyebutkan jika ada anggota keluarga dari salah seorang TKA asal China yang bekerja di PLTU Cilacap yang menderita demam, batuk, pilek, dan lemas sejak hari Minggu (26/1/).
"Berdasarkan informasi tersebut, Tim Penyelidikan Epidemiologi dari Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap melakukan investigasi," kata mantan Direktur RSUD Cilacap itu.
Dari hasil investigasi, kata dia, diketahui bahwa TKA tersebut pada tanggal 28 Desember 2019 cuti untuk pulang ke Wuhan, China.
Selanjutnya, pada hari Selasa (21/1), TKA tersebut mengajak istrinya ke Indonesia. Bahkan, anaknya yang bermukim di Shanghai, China, juga ikut ke Indonesia.
"Mereka janjian ketemuan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api menuju Stasiun Purwokerto. Sesampainya di Purwokerto pada hari Rabu (22/1), mereka dijemput oleh sopir perusahaan dan diantar ke hotel," katanya.
Akan tetapi pada hari Minggu (26/1), kata dia, anak dari TKA asal China itu mengeluh demam, batuk, pilek, dan lemas sehingga minum antibiotik dan obat batuk.
Ia mengatakan kondisi anak tersebut pada hari Senin (27/1) sudah membaik, suhunya 36,5 derajat Celcius, masih sedikit batuk dan pilek serta lemas.
"Yang bersangkutan rencananya akan dirujuk ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto," demikian Pramesti Griana Dewi.
Baca juga: RSUD dr Moewardi pastikan belum tangani pasien virus corona
Baca juga: Corona merebak, Adi Soemarmo belum pastikan batas waktu penutupan rute China
"Yang bersangkutan belum bisa disebut diduga terkena virus corona ya, masih diobservasi jenis infeksinya," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin malam.
Pramesti mengatakan hal itu saat dikonfirmasi ANTARA terkait dengan adanya pemberitaan media daring (online) maupun informasi di media sosial yang menyebutkan adanya seorang anak dari TKA asal China yang diduga terkena virus corona.
Baca juga: Masyarakat diminta jangan paranoid dengan corona
Lebih lanjut, dia mengatakan observasi tersebut dilakukan setelah adanya informasi dari karyawan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap yang menyebutkan jika ada anggota keluarga dari salah seorang TKA asal China yang bekerja di PLTU Cilacap yang menderita demam, batuk, pilek, dan lemas sejak hari Minggu (26/1/).
"Berdasarkan informasi tersebut, Tim Penyelidikan Epidemiologi dari Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap melakukan investigasi," kata mantan Direktur RSUD Cilacap itu.
Dari hasil investigasi, kata dia, diketahui bahwa TKA tersebut pada tanggal 28 Desember 2019 cuti untuk pulang ke Wuhan, China.
Selanjutnya, pada hari Selasa (21/1), TKA tersebut mengajak istrinya ke Indonesia. Bahkan, anaknya yang bermukim di Shanghai, China, juga ikut ke Indonesia.
"Mereka janjian ketemuan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api menuju Stasiun Purwokerto. Sesampainya di Purwokerto pada hari Rabu (22/1), mereka dijemput oleh sopir perusahaan dan diantar ke hotel," katanya.
Akan tetapi pada hari Minggu (26/1), kata dia, anak dari TKA asal China itu mengeluh demam, batuk, pilek, dan lemas sehingga minum antibiotik dan obat batuk.
Ia mengatakan kondisi anak tersebut pada hari Senin (27/1) sudah membaik, suhunya 36,5 derajat Celcius, masih sedikit batuk dan pilek serta lemas.
"Yang bersangkutan rencananya akan dirujuk ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto," demikian Pramesti Griana Dewi.
Baca juga: RSUD dr Moewardi pastikan belum tangani pasien virus corona
Baca juga: Corona merebak, Adi Soemarmo belum pastikan batas waktu penutupan rute China