Semarang (ANTARA) - Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah mengincar kemenangan pilkada di 10 daerah dari 21 kabupaten/kota yang akan digelar secara serentak pada 2020.
"Melihat peta kekuatan yang ada dan berkaca pada hasil Pileg dan Pilpres lalu, 10 daerah akan diincar PKB untuk meraih kemenangan, khusus lima daerah calon bupati dari PKB berpotensi menang sangat tinggi," kata Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman di sela Konsolidasi Badan Otonom PKB Garda Bangsa se-Jawa Tengah di Kabupaten Wonosobo, Sabtu.
Ke sepuluh kabupaten/kota yang menjadi target kemenangan pilkada DPW PKB Jateng itu adalah Kabupaten Pekalongan, Wonosobo, Kebumen, Blora, Pemalang, Demak, Kendal, Kota Blora, Rembang, dan Kota Pekalongan.
Menurut dia, target kemenangan pilkada di sepuluh daerah itu dipandang sangat realistis karena saat ini konsolidasi yang dilakukan PKB di daerah-daerah tersebut sangat baik dan mempunya ikader yang potensial, serta cukup mengakar.
Baca juga: PKB dan PWNU Jateng sosialisasikan Undang-Undang Pesantren
Pria yang juga menduduki posisi Wakil Ketua DPRD Jateng itu menyebutkan untuk lima daerah lain bisa dilakukan koalisi dengan partai politik lain, baik untuk posisi calon bupati maupun calon wakil bupati.
"Sedangkan lima daerah lainnya, PKB bisa mengajukan calon bupati sendiri tanpa harus melakukan koalisi dan berpotensi menang," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, masing-masing DPC PKB yang akan mengikuti pilkada serentak sedang melakukan penjajakan koalisi dengan parpol lain karena ada beberapa daerah dimana PKB tidak bisa mengajukan calon sendiri tanpa menggandeng partai lain dan ada yang bisa maju sendiri.
"Soal penentuan siapa calon bupati dan calon wakil bupati yang akan diberi rekomendasi, PKB punya mekanisme internal sendiri. Yang jelas, tolok ukur yang digunakan adalah penjaringan dari bawah, hasil survei dan peta koalisi yang ada," katanya.
Selain melalui mekanisme internal, dalam penentuan calon bupati dan calon wakil bupati, PKB juga akan melakukan koordinasi dengan Nahdlatul Ulama, serta meminta pertimbangan dari kiai.
"DPW PKB dan DPC PKB di 21 kabupaten/kota yang akan mengikuti Pilkada serentak selalu membangun komunikasi dengan NU dan para kiai. Meski tidak dilakukan secara massal, DPW PKB akan melakukan pertemuan khusus dengan PWNU terkait persiapan Pilkada," ujarnya.
Sebagai upaya memenangi pilkada, PKB akan berupaya menggerakkan mesin dan sayap partai dari tingkat ranting hingga kabupaten/kota.
Seperti diketahui, pada sayap partai, PKB mempunyai Garda Bangsa, Garda Perempuan, Garda Milenial, Garda Santri, Garda Aswaja, Perempuan Bangsa, maupun Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa.
Baca juga: Dulu pengamen warung kopi, kini anggota DPRD dari PKB
"Melihat peta kekuatan yang ada dan berkaca pada hasil Pileg dan Pilpres lalu, 10 daerah akan diincar PKB untuk meraih kemenangan, khusus lima daerah calon bupati dari PKB berpotensi menang sangat tinggi," kata Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman di sela Konsolidasi Badan Otonom PKB Garda Bangsa se-Jawa Tengah di Kabupaten Wonosobo, Sabtu.
Ke sepuluh kabupaten/kota yang menjadi target kemenangan pilkada DPW PKB Jateng itu adalah Kabupaten Pekalongan, Wonosobo, Kebumen, Blora, Pemalang, Demak, Kendal, Kota Blora, Rembang, dan Kota Pekalongan.
Menurut dia, target kemenangan pilkada di sepuluh daerah itu dipandang sangat realistis karena saat ini konsolidasi yang dilakukan PKB di daerah-daerah tersebut sangat baik dan mempunya ikader yang potensial, serta cukup mengakar.
Baca juga: PKB dan PWNU Jateng sosialisasikan Undang-Undang Pesantren
Pria yang juga menduduki posisi Wakil Ketua DPRD Jateng itu menyebutkan untuk lima daerah lain bisa dilakukan koalisi dengan partai politik lain, baik untuk posisi calon bupati maupun calon wakil bupati.
"Sedangkan lima daerah lainnya, PKB bisa mengajukan calon bupati sendiri tanpa harus melakukan koalisi dan berpotensi menang," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, masing-masing DPC PKB yang akan mengikuti pilkada serentak sedang melakukan penjajakan koalisi dengan parpol lain karena ada beberapa daerah dimana PKB tidak bisa mengajukan calon sendiri tanpa menggandeng partai lain dan ada yang bisa maju sendiri.
"Soal penentuan siapa calon bupati dan calon wakil bupati yang akan diberi rekomendasi, PKB punya mekanisme internal sendiri. Yang jelas, tolok ukur yang digunakan adalah penjaringan dari bawah, hasil survei dan peta koalisi yang ada," katanya.
Selain melalui mekanisme internal, dalam penentuan calon bupati dan calon wakil bupati, PKB juga akan melakukan koordinasi dengan Nahdlatul Ulama, serta meminta pertimbangan dari kiai.
"DPW PKB dan DPC PKB di 21 kabupaten/kota yang akan mengikuti Pilkada serentak selalu membangun komunikasi dengan NU dan para kiai. Meski tidak dilakukan secara massal, DPW PKB akan melakukan pertemuan khusus dengan PWNU terkait persiapan Pilkada," ujarnya.
Sebagai upaya memenangi pilkada, PKB akan berupaya menggerakkan mesin dan sayap partai dari tingkat ranting hingga kabupaten/kota.
Seperti diketahui, pada sayap partai, PKB mempunyai Garda Bangsa, Garda Perempuan, Garda Milenial, Garda Santri, Garda Aswaja, Perempuan Bangsa, maupun Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa.
Baca juga: Dulu pengamen warung kopi, kini anggota DPRD dari PKB