Temanggung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meminta masyarakat tetap mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) meskipun pada musim kemarau.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Taryumi di Temanggung, Rabu, mengatakan meskipun kasus DBD saat kemarau menurun, masyarakat harus tetap waspada.

Ia menambahkan Dinkes melalui kader kesehatan di tingkat dusun terus menggencarkan sosialisasi perilaku hidup bersih untuk mencegah berbagai penyakit seperti DBD.

Baca juga: Telan korban, Kudus galakkan fogging berantas nyamuk DBD

Ia menyebutkan kasus DBD tahun ini sampai September 2019 mencapai 253 kasus, dengan satu kasus kematian. Di di bulan September ini terdapat 9 kasus demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) 11 orang.

"Kami masih memantau kesehatan pasien DBD dan DD tersebut. Lingkungan tempat tinggal juga dibersihkan agar tidak ada penularan dan kejangkitan," katanya.

Ia menyampaikan kasus meninggal 1 orang di bulan April 2019 karena pasien terlambat dibawa ke rumah sakit dan ada komplikasi dengan penyakit lain.

Ia menjelaskan kasus DBD tinggi biasanya pada musim hujan, yaitu di akhir tahun sampai awal tahun berikutnya. Saat itu banyak genangan air dan udara cukup hangat yang membuat perkembangbiakan nyamuk aides aegipty lebih cepat.

"Namun, di musim kemarau seperti saat ini tetap saja ada kasus DBD. Selain timbul dari Temanggung juga datang dari luar atau pasien dari luar Temanggung. Meskipun begitu kasusnya tidak banyak, tetapi pencegahan dan pemberantasan tetep dilakukan," tambahnya.

Baca juga: Cegah DBD, pengasapan sasar Desa Wanusobo dan Kedungmalang
Baca juga: Meriang usai gigitan si nyamuk belang

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024