Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memfungsikan portal atau web tecknopark perikanan sebagai upaya pengembangan bisnis bidang perikanan dan mengembalikan kejayaan mina di daerah setempat.

Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pemfungsian portal tersebut untuk menindaklanjuti surat Direktur Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi BPPT Republik Indonesia perihal pefungsian portal atau Web technopark perikanan Kota Pekalongan dan teleconference Puspitek BPPT-Tangerang Selatan.

"Pada awalnya pembuatan technopark perikanan untuk mencetak enterpreneur muda yang memahami perikanan agar ke depan mereka dapat mengembangkan bisnis perikanan serta mengembalikan kejayaan mina di daerah setempat," katanya.

Ia yang didampingi Wakil Wali Kota Afzan Arslan Djunaid mengatakan dengan dibukanya portal tersebut maka akan terjalin sinergitas dalam pengembangan technopark dengan daerah lainnya.

"Pada dasarnya semua harus berbasis dengan informasi dan teknologi. Melalui pefungsian portal ini bersama dengan technopark lain kita dapat berbagi ilmu untuk saling adopsi," katanya.

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Sri Ruminingsih mengatakan technopark perikanan ini merupakan program 'Quick Win' yang secara sinergi sudah terbangun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dana alokasi khusus (DAK) kelautan, dana bantuan dari Provinsi Jateng, dan BPPT.

"Hari ini, kami luncurkan portal itu yang bisa menghubungkan dengan informasi teknologi secara lebih efektif pada kegiatan tecknopark dan mengoptimalkan komunikasi kaitannya dengan pengembangan technopark baik dari segi pemerintah," katanya.

Ia mengatakan portal ini bisa digunakan untuk konsultasi khusus, komunikasi, dan sosialisasi jarak jauh.

Portal tecknopark perikanan ini, kata dia, dapat mengembangkan dan memasarkan hasil perikanan baik yang sudah diolah, perikanan budidaya, dan pengembangan technopark.

"Yang pasti portal ini, diharapkan dapat digunakan untuk publikasi, promosi, membantu efektivitas koordinasi, dan pelatihan,” katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024