Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengajak para buruh untuk ikut terlibat dalam upaya mengendalikan inflasi dengan menggelar pasar murah.
"Pada peringatan Hari Buruh tahun ini kami mengajak para karyawan perusahaan untuk ikut terlibat dalam kegiatan pasar murah sebagai upaya pengendalian inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta Ariani Indriastuti di Solo, Rabu.
Selain pasar murah, dikatakannya, beberapa kegiatan lain di antaranya jalan santai dan donor darah. Beberapa pihak yang turut serta dalam peringatan tersebut di antaranya Dinas Perdagangan, pasar, pelaku UMKM, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
"Rangkaian kegiatan sudah kami selenggarakan sejak hari Minggu (28 April, red). Hari ini puncak peringatan kami pusatkan di Halaman Balai Kota Surakarta," katanya.
Sebelumnya Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Surakarta Hudi Wasisto mengatakan pada kegiatan tersebut SPN juga turut berpartisipasi.
"Kami ikut mendukung kegiatan yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian ini. Ada jalan santai, senam, dan donor darah untuk kegiatan sosial," katanya.
Sementara itu, ia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih besar kepada para buruh, khususnya dari sisi kesejahteraan.
"Nasib buruh harus diperhatikan, apalagi saat ini memasuki era revolusi industri 4.0," katanya.
Ia mengatakan tantangan yang dihadapi pada revolusi kali ini salah satunya adalah kemungkinan terjadi pengurangan tenaga kerja oleh industri.
"Potensi pengurangan pekerja akan lebih besar karena ini berkaitan dengan standar kualitas SDM yang dibutuhkan perusahaan," katanya.
Ia berharap ketika diberhentikan, hak pekerja harus tetap dipenuhi oleh pemberi kerja.
"Dalam hal ini kami juga berharap agar pemerintah mengawal peraturan mengenai perburuhan," katanya.
"Pada peringatan Hari Buruh tahun ini kami mengajak para karyawan perusahaan untuk ikut terlibat dalam kegiatan pasar murah sebagai upaya pengendalian inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta Ariani Indriastuti di Solo, Rabu.
Selain pasar murah, dikatakannya, beberapa kegiatan lain di antaranya jalan santai dan donor darah. Beberapa pihak yang turut serta dalam peringatan tersebut di antaranya Dinas Perdagangan, pasar, pelaku UMKM, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
"Rangkaian kegiatan sudah kami selenggarakan sejak hari Minggu (28 April, red). Hari ini puncak peringatan kami pusatkan di Halaman Balai Kota Surakarta," katanya.
Sebelumnya Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Surakarta Hudi Wasisto mengatakan pada kegiatan tersebut SPN juga turut berpartisipasi.
"Kami ikut mendukung kegiatan yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian ini. Ada jalan santai, senam, dan donor darah untuk kegiatan sosial," katanya.
Sementara itu, ia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih besar kepada para buruh, khususnya dari sisi kesejahteraan.
"Nasib buruh harus diperhatikan, apalagi saat ini memasuki era revolusi industri 4.0," katanya.
Ia mengatakan tantangan yang dihadapi pada revolusi kali ini salah satunya adalah kemungkinan terjadi pengurangan tenaga kerja oleh industri.
"Potensi pengurangan pekerja akan lebih besar karena ini berkaitan dengan standar kualitas SDM yang dibutuhkan perusahaan," katanya.
Ia berharap ketika diberhentikan, hak pekerja harus tetap dipenuhi oleh pemberi kerja.
"Dalam hal ini kami juga berharap agar pemerintah mengawal peraturan mengenai perburuhan," katanya.