Magelang (Antaranews Jateng) - Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah menggelar pelatihan pengemasan produk kepada para pembudidaya tanaman hias untuk meningkatkan nilai jual hasil budi daya mereka.
"Pelatihan pengemasan ini penting karena kebutuhan mereka bukan sebatas budi daya, tetapi harus menangkap peluang usaha lainnya atas produk tanaman hias mereka," kata Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Pemkot Magelang Yhan Noercahyo W. dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Selasa.
Ia menjelaskan tentang manfaat pelatihan tersebut yang terkait dengan peningkatan usaha budi daya tanaman hias di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut.
Hasil budi daya tanaman hias mereka, katanya, antara lain untuk suvenir, dekorasi interior, dan bunga potong yang membutuhkan pengemasan secara baik dan berkualitas guna meningkatkan daya tarik konsumen atau pasar.
Peningkatan kemampuan dan peluang usaha para pembudi daya tersebut, ujar dia, juga terkait dengan dukungan terhadap program pemkot setempat dalam mewujudkan daerah setempat sebagai "Kota Sejuta Bunga".
Ia mengatakan pelatihan tentang pengemasan produk tanaman hias tersebut, sebagai program lanjutan atas kegiatan pelatihan budi daya tanaman hias pada tahun sebelumnya yang diikuti 30 peserta.
"Mereka yang tahun kemarin ikut pelatihan budi daya, tahun ini diikutkan pelatihan pengemasan tanaman hias," ujar dia.
Pada 2018, pihaknya melaksanakan tiga pelatihan, yakni pengemasan tanaman hias, budi daya anggrek, dan budi daya tanaman hias.
"Kalau untuk objek tanaman hias untuk pelatihan pengemasan kali ini adalah kaktus untuk suvenir, aglaonema, dan bunga potong dalam keranjang," kata dia.
Seorang pelatih dalam kegiatan itu, Novita Niladewi, menjelaskan tentang pentingnya pembudidaya tanaman hias mengetahui dengan baik cara pengemasan produk agar nilai jualnya makin bertambah.
Selama ini, ujar pemilik usaha budi daya tanaman hias dan pengemasan kaktus "Rumah Kaktus" itu, konsumen bersedia memilih harga tinggi atas produk tanaman hias yang telah dikemas dengan baik.
"Permintaan konsumen seperti itu harus diperhatikan dengan baik pula," katanya. (hms)
"Pelatihan pengemasan ini penting karena kebutuhan mereka bukan sebatas budi daya, tetapi harus menangkap peluang usaha lainnya atas produk tanaman hias mereka," kata Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Pemkot Magelang Yhan Noercahyo W. dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Selasa.
Ia menjelaskan tentang manfaat pelatihan tersebut yang terkait dengan peningkatan usaha budi daya tanaman hias di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut.
Hasil budi daya tanaman hias mereka, katanya, antara lain untuk suvenir, dekorasi interior, dan bunga potong yang membutuhkan pengemasan secara baik dan berkualitas guna meningkatkan daya tarik konsumen atau pasar.
Peningkatan kemampuan dan peluang usaha para pembudi daya tersebut, ujar dia, juga terkait dengan dukungan terhadap program pemkot setempat dalam mewujudkan daerah setempat sebagai "Kota Sejuta Bunga".
Ia mengatakan pelatihan tentang pengemasan produk tanaman hias tersebut, sebagai program lanjutan atas kegiatan pelatihan budi daya tanaman hias pada tahun sebelumnya yang diikuti 30 peserta.
"Mereka yang tahun kemarin ikut pelatihan budi daya, tahun ini diikutkan pelatihan pengemasan tanaman hias," ujar dia.
Pada 2018, pihaknya melaksanakan tiga pelatihan, yakni pengemasan tanaman hias, budi daya anggrek, dan budi daya tanaman hias.
"Kalau untuk objek tanaman hias untuk pelatihan pengemasan kali ini adalah kaktus untuk suvenir, aglaonema, dan bunga potong dalam keranjang," kata dia.
Seorang pelatih dalam kegiatan itu, Novita Niladewi, menjelaskan tentang pentingnya pembudidaya tanaman hias mengetahui dengan baik cara pengemasan produk agar nilai jualnya makin bertambah.
Selama ini, ujar pemilik usaha budi daya tanaman hias dan pengemasan kaktus "Rumah Kaktus" itu, konsumen bersedia memilih harga tinggi atas produk tanaman hias yang telah dikemas dengan baik.
"Permintaan konsumen seperti itu harus diperhatikan dengan baik pula," katanya. (hms)