Purbalingga, ANTARA JATENG- Pemerintah Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah, mengajak seluruh masyarakat di wilayah tersebut untuk menyukseskan program stop buang air besar sembarangan.
"Pemkab Purbalingga melakukan berbagai hal demi tercapainya program tersebut di daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono di Purbalingga, Selasa.
Dia menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Purbalingga adalah membentuk komunitas peduli stop buang air besar sembarangan (BABS) di tingkat kecamatan serta desa.
"Komunitas stop BABS yang saat ini sudah terbentuk ada di Kecamatan Karangjambu," tambah dia.
Hanung menambahkan, ada beberapa kendala dalam melaksanakan program tersebut di Purbalingga.
"Antara lain kondisi geografis, banyaknya wilayah pegunungan, sungai, juga kolam ikan," katanya.
Selain itu juga pengaruh faktor ekonomi dan lahan yang juga turut menghambat program tersebut.
"Perilaku masyarakat yang belum mau berubah dan tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah juga menjadi faktor kendala berjalannya program itu," katanya.
Sementara itu, dia menambahkan, pada saat ini sudah ada 32 desa di 10 kecamatan di Purbalingga yang mencanangkan program open defecation free (ODF)/ stop buang air besar sembarangan.
"Pemkab Purbalingga melakukan berbagai hal demi tercapainya program tersebut di daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono di Purbalingga, Selasa.
Dia menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Purbalingga adalah membentuk komunitas peduli stop buang air besar sembarangan (BABS) di tingkat kecamatan serta desa.
"Komunitas stop BABS yang saat ini sudah terbentuk ada di Kecamatan Karangjambu," tambah dia.
Hanung menambahkan, ada beberapa kendala dalam melaksanakan program tersebut di Purbalingga.
"Antara lain kondisi geografis, banyaknya wilayah pegunungan, sungai, juga kolam ikan," katanya.
Selain itu juga pengaruh faktor ekonomi dan lahan yang juga turut menghambat program tersebut.
"Perilaku masyarakat yang belum mau berubah dan tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah juga menjadi faktor kendala berjalannya program itu," katanya.
Sementara itu, dia menambahkan, pada saat ini sudah ada 32 desa di 10 kecamatan di Purbalingga yang mencanangkan program open defecation free (ODF)/ stop buang air besar sembarangan.