Pemkab Batang siap tuntaskan program BAB sembarangan
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap menuntaskan program bebas buang air besar sembarangan (open defecation free) yang ditargetkan selesai akhir September 2023.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menuntaskan persoalan sosial itu melalui program sanitasi total berbasis masyarakat .
"Kami menekankan masalah 'open defecation free' menjadi salah satu prioritas yang harus ditindaklanjuti secepatnya karena hal itu sudah menjadi program nasional, Kami menargetkan masalah itu dapat dituntaskan akhir September 2023," katanya.
Ia menyatakan saat ini ada lima kabupaten di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Batang, yang belum dapat menuntaskan masalah buang air besar sembarangan.
"Oleh karena itu, kami menekan hal ini harus menjadi perhatian serius yang harus dituntaskan apalagi kabupaten dan kota lain bisa, kenapa kita tidak bisa," katanya.
Lani Dwi Rejeki minta para camat dan kepala pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) serius mengawasi dan turun langsung ke lapangan agar bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya di masyarakat.
Persoalan buang air besar sembarangan, kata dia, secara teknis akan diselesaikan menggunakan cara gotong royong bersama seluruh pihak dengan bisa menggunakan dana desa, anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), dan dana tanggung jawab sosial dari perusahaan.
"Kami optimistis apabila semua pihak bersinergi dan bekerja dengan serius mewujudkan komitmen Kabupaten Batang menjadi bebas buang air besar akan tercapai September 2023," katanya.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menuntaskan persoalan sosial itu melalui program sanitasi total berbasis masyarakat .
"Kami menekankan masalah 'open defecation free' menjadi salah satu prioritas yang harus ditindaklanjuti secepatnya karena hal itu sudah menjadi program nasional, Kami menargetkan masalah itu dapat dituntaskan akhir September 2023," katanya.
Ia menyatakan saat ini ada lima kabupaten di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Batang, yang belum dapat menuntaskan masalah buang air besar sembarangan.
"Oleh karena itu, kami menekan hal ini harus menjadi perhatian serius yang harus dituntaskan apalagi kabupaten dan kota lain bisa, kenapa kita tidak bisa," katanya.
Lani Dwi Rejeki minta para camat dan kepala pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) serius mengawasi dan turun langsung ke lapangan agar bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya di masyarakat.
Persoalan buang air besar sembarangan, kata dia, secara teknis akan diselesaikan menggunakan cara gotong royong bersama seluruh pihak dengan bisa menggunakan dana desa, anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), dan dana tanggung jawab sosial dari perusahaan.
"Kami optimistis apabila semua pihak bersinergi dan bekerja dengan serius mewujudkan komitmen Kabupaten Batang menjadi bebas buang air besar akan tercapai September 2023," katanya.