Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi guru semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman.
"Dengan demikian, kompetensi guru juga harus meningkat," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya, usai Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025 di halaman Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa.
Menurut dia, tugas guru juga memiliki tantangan seiring perubahan zaman yang lebih kompleks.
"Dalam upaya peningkatan kompetensi guru, kami memberikan pelatihan, dan pendampingan. Juga untuk melanjutkan pendidikan, bagi guru-guru yang belum memiliki ijazah D4 atau S1," katanya.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian penuh kepada guru non-aparatur sipil negara (ASN) dan swasta pada SMA/SMK/SLB di wilayahnya.
Salah satunya melalui honorarium bagi guru yang nilai totalnya mencapai miliaran rupiah selama 2025, dan rencananya akan terus dilanjutkan pada 2026.
Honorarium bagi guru non-ASN, termasuk guru tamu, tersebut ditanggung APBD Provinsi Jateng, melalui skema belanja Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan.
Pada 2025, kata putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu, alokasi BOP Pendidikan Jateng sebesar Rp472,381 miliar.
Jumlah guru non-ASN atau guru tidak tetap (GTT) pada satuan pendidikan (satpen) negeri di Jateng berjumlah 3.043 orang, terbagi atas guru SMA 1.313 orang, SMK 1.442 orang, dan SLB 288 orang.
Honor untuk guru untuk satuan pendidikan tersebut disesuaikan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Khusus untuk guru pada Satuan Pendidikan Swasta (SMA, SMK, dan SLB), kata dia, Pemprov Jateng juga memberikan dukungan pembiayaan, salah satunya diarahkan untuk pemenuhan honor bagi guru, melalui skema belanja Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
Pada 2025, APBD Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran Bosda sebesar Rp142,632 miliar.
Pada momentum peringatan Hari Guru Nasional, Pemprov Jateng juga memberikan tali asih kepada sejumlah pegawai di lingkungan sekolah maupun kepada sejumlah siswa berprestasi.
Baca juga: PGRI Jateng: Setiap guru harus mampu menjadi konselor cegah perundungan

