Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menebar kebahagiaan lewat balon hari jadi ke-67 yang diterbangkan pada puncak perayaan Minggu (2/11).
Warga Gunungkidul Didit Agus Joko Purwanto tak menyangka akan menjadi salah satu penerima keberuntungan setelah menemukan balon udara berisi voucher senilai Rp2.500.000 yang diterbangkan oleh UMS.
Didit, yang sehari-hari berjualan makanan di angkringan di Yogyakarta berangkat dari Gunungkidul bersama istrinya pada pagi hari sekitar pukul 8. Setibanya di UMS, ia menemui Prof. Dr. Anam Sutopo, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Hari Jadi ke-67 UMS, di Gedung C Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS, Rabu (5/11).
Didit menceritakan, pada Minggu pagi (2/11) ketika ia keluar dari rumahnya yang menghadap ke barat, matanya tertuju pada sekumpulan balon di kejauhan. Awalnya, ia mengira balon itu milik penjual atau seseorang yang lewat. Namun rasa penasaran muncul ketika ia memperhatikan lebih seksama.
“Saya lihat kok ada tundungan,” kata Didit, saat menemui Anam Sutopo di Gedung C FKIP UMS.
Dari rumahnya yang berada di dekat area persawahan, ia melihat ternyata balon tersangkut di pohon munggur yang cukup tinggi dan sulit dijangkau. Ia pun menunggu sejak pagi hingga siang hari agar sekumpulan balon tersebut turun perlahan dan bisa diambil.
Saat menunggu di teras, Didit sempat kehilangan pandangan terhadap balon tersebut. Ia pun bertanya pada anaknya, dan ternyata balon itu sudah turun. Dengan sedikit rasa penasaran, ia mengajak anaknya untuk mengambil balon, meskipun awalnya sang anak enggan.
Menurutnya, balon semacam itu biasanya memang memiliki embel-embel hadiah. Meskipun begitu, Didit mengaku sempat ragu apakah hadiah itu benar-benar nyata atau hanya tipuan.
“Kok selamat anda beruntung, ki tenan opo udu tenan opo ora (ini benar apa tidak),” ujarnya sambil mengenang rasa was-wasnya.
Rasa ragu itu tak menghalanginya untuk mencoba menghubungi Ketua Panitia Hari Jadi ke-67 UMS Prof. Dr. Anam Sutopo, M.Hum. Jika pesannya belum dibalas, Didit mengatakan akan tetap datang langsung ke kampus UMS guna memastikan kebenarannya.
Momen itu menjadi penuh makna baginya. Ia mengaku sangat bersyukur bisa mendapatkan hadiah tersebut di tengah berbagai kebutuhan yang sedang ia tanggung. Hingga kini, balon yang ia temukan masih disimpannya di kamar, bahkan tulisan pada balon itu ia pajang di tembok kamar.
“Ke depannya, semoga UMS lebih sukses dan jaya terus untuk masa depannya di kampus ini, mudah-mudahan tetap jaya selalu,” ujar Didit penuh harap.
Sementara itu, Ketua Hari Jadi ke-67 UMS, Prof. Anam Sutopo., menjelaskan UMS menerbangkan sekitar 200 balon dengan tiga warna, melambangkan identitas universitas. Balon-balon itu diharapkan dapat terbang tinggi sebagai simbol UMS telah dikenal secara global.
“Selamat dan beruntung sudah membawa voucher ke sini. Ini fakta bahwa betul dari UMS, itu hari jadi kami yang ke-67,” tutur Anam.
Anam menyebut balon yang dilepas oleh Rektor UMS pada hari Minggu itu mulanya terbang ke arah utara. Menurutnya, perjalanan balon yang akhirnya sampai di Gunungkidul adalah sebuah simbol keberkahan.
“Jadi Alhamdulillah UMS bisa berbagi dengan masyarakat Gunungkidul melalui Pak Didit Agus Joko Purwanto,” ujarnya.
Anam juga berharap hadiah tersebut dapat menjadi berkah bagi keluarga Didit.
“Mudah-mudahan barokah, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhannya. Kita dengar sendiri, katanya butuhnya pas banyak. Jadi itu pertolongan Allah. Kita nggak tahu ya butuhnya berapa, tapi mudah-mudahan itu bisa setidak-tidaknya membantu meringankan Pak Didit dan Bu Didit,” katanya.

