Temanggung (ANTARA) - Para ayah di Indonesia diharap kembali terlibat dalam pengasuhan anak dan pendampingan remaja karena ternyata dampak ketidakhadirannya sangat besar, kata Direktur Bina Ketahanan Remaja Kemenduk dan Pembangunan Keluarga Edi Setyawan.
"Jadi anak cenderung tidak percaya diri atau anak cenderung tidak mandiri , tidak bertanggung jawab, tidak punya leader ship dan juga kaitannya dengan kesehatan mental , banyak anak yang bunuh diri , remaja yang kemudian agresif dan lain-lain," katanya di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan hal tersebut usai Bimbingan Teknis Materi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Temanggung.
Menurut dia dampak ketidakhadiran ayah dalam tumbuh kembang mereka cukup besar, karena itu pihaknya ingin bahwa para ayah kembali terlibat untuk ambil bagian dalam pengasuhan yang disebut sebagai pengasuhan kolaboratif, baik ayah maupun ibu.
"Ketika melakukan simulasi memang sama-sama menyadari bahwa patriarki itu memang nyata, artinya bahwa ada pembagian tugas antara ayah mencari nafkah dan ibu ikut dalam pengasuhan, inilah yang kita sebut sebagai fatherless sebenarnya," katanya.
Menurut dia Temanggung juga menjadi bagian dari pada isu fatherless itu.
"Kita berharap sekelas tokoh agama saja tidak menyadari tentang pembagian peran itu , apalagi umat. Oleh karena itu kita ingin melibatkan tokoh agama. Kita sasar dulu tokoh agamanya, agar mereka punya penyadaran yang sama baru kemudian mereka melakukan penyebarluasan kepada umat, " katanya.
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama Nyoman Suryadarma menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini paling tidak lewat gerakan ayah teladan Indonesia ini , bisa mencoba dari mulai awal menata kehidupan umat Buddha agar kelak menjadi keluarga yang bahagia.
Menurut dia, salah satu indikator penentu kebahagiaan keluarga adalah kehadiran ayah , lengkapnya ayah dan ibu.
"Oleh karena itu kami bersama-sama teman di pusat , kita bisa sosialisasikan sekarang agar ini tersampaikan kepada masyarakat seluruh Indonesia, nanti tujuannya ke depan agar materi GATI ini bisa menjadi sebuah referensi untuk pembinaan keluarga , untuk pembinaan perkawinan saat umat mau menikah," katanya.

