Cilacap (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga terus mendukung program konservasi penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang dilakukan oleh mitra binaan Fuel Terminal Maos, yakni Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Oleh karena itu kami melalui Fuel Terminal Maos bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah menandatangani perjanjian teknis kerja sama dalam program keanekaragaman hayati untuk konservasi penyu di Kabupaten Cilacap," kata Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan saat dihubungi dari Cilacap, Jumat.
Ia mengatakan perjanjian kerja sama yang ditandatangani di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah pada hari Kamis (10/7) itu dilakukan bentuk dukungan Pertamina terhadap program konservasi dan upaya memandirikan kelompok pelestari lingkungan.
Dalam program pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibilty/CSR) Pertamina, kata dia, dituntut adanya kemudahan berprakarsa bagi mitra binaan, salah satunya menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Oleh karena itu, pihaknya mengajarkan kepada Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja tentang bagaimana menandatangani kerja sama dengan pihak-pihak lain, sehingga ke depan bisa mandiri atau menghidupi dirinya sendiri.
"Jadi kelompok itu kita bina, tapi dia bisa menandatangani kerja sama dengan pihak lain, sehingga mereka bisa mandiri, karena kita tidak mungkin terus-menerus memberikan CSR kepada kelompok tersebut," katanya menjelaskan.
Lebih lanjut, dia mengatakan upaya Pertamina dalam memberikan edukasi keanekaragaman hayati di Program Konservasi Penyu merupakan salah satu wujud komitmen Pertamina terhadap implementasi aspek ESG (Environment, Social, Governance).
Selain itu, kata dia, program tersebut juga mendukung pemerintah khususnya dalam berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
"Utamanya pada poin 14, yakni menjaga ekosistem bawah laut," kata Taufiq.
Dalam kesempatan terpisah, Fuel Terminal Manager Maos Wisnu Eka mengatakan kolaborasi tersebut menjadi wujud komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam upaya konservasi satwa laut yang dilindungi, seperti penyu.
Menurut dia, dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, sehingga diperlukan kolaborasi yang erat antarberbagai sektor, mulai dari perusahaan, pemerintah, hingga masyarakat agar upaya pelestarian tersebut menjadi lebih kuat dan berdampak nyata untuk lingkungan.
"Kami percaya bahwa keberlanjutan bisnis harus berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan," katanya.
Menurut dia, ruang lingkup kerja sama tersebut mencakup berbagai upaya konservasi penyu yang difokuskan di lokasi Konservasi Penyu Nagaraja, mulai dari perlindungan habitat alami, penyelamatan dan penetasan telur penyu, edukasi kepada masyarakat sekitar, hingga pemantauan jangka panjang terhadap populasi penyu yang ada di Pantai Sodong.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Endi Faiz Effendi mengapresiasi keterlibatan aktif Pertamina dalam pelestarian keanekaragaman hayati.
"Kami menyambut baik sinergi ini dan berharap kegiatan konservasi penyu dapat semakin terstruktur, terukur, dan berdampak langsung kepada masyarakat serta lingkungan," katanya
Baca juga: Pertamina: Penjualan Pertamax Green 95 di Semarang 4.000 liter/hari

