Semarang (ANTARA) - Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LKHP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menyoroti kinerja 100 hari Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin Maimoen dengan melakukan survei.
"Survei ditujukan untuk meningkatkan engagement publik atas kerja Gubernur dan Wagub Jateng," kata Ketua Bidang Studi dan Advokasi Publik LHKP PWM Jateng Dr. Cahyo Seftyono saat rilis hasil survei evaluasi 100 hari Gubernur dan Wagub Jateng di Kantor PWM Jateng, Semarang.
Survei secara daring dengan melibatkan 529 responden, terdiri atas 73,5 persen laki-laki dan 26,5 perempuan, dengan rentang usia mulai 17 tahun hingga 65 tahun.
Menurut dia, sebagian besar responden mengetahui 11 program prioritas Luthfi-Yasin, dan sekitar 20 persen dinilai telah tercapai oleh publik, kemudian program yang sedang berjalan sekitar 60 persen, dan program yang belum ada progres sekitar 10—20 persen.
Cahyo Seftyono mengungkapkan bahwa hasil survei tersebut menunjukkan tingkat pengetahuan publik terhadap program-program prioritas Gubernur Jateng cukup tinggi meski belum merata.
"Yang paling banyak diketahui adalah program pendidikan berkualitas dan merata dengan 74,5 persen, diikuti moderasi beragama dan wawasan kebangsaan (70,5 persen)," katanya.
Namun, kata dia, ada dua program yang tingkat pemahaman publik masih di bawah 50 persen, yakni pesantren obah (48,2 persen) dan taruna karya mandiri atau kartu zilenial (44,2 persen).
Persepsi publik atas capaian program prioritas tersebut, kata dia, sejauh ini masih dominan yang memilih kategori "dalam proses" dan bukan "tercapai".
"Memang 100 hari merupakan waktu yang singkat untuk mengukur kinerja. Akan tetapi, kita harus punya tolok ukur ke depan agar kebijakan terukur dan terarah. Nah, persepsi publik sangat penting," katanya.
Oleh karena itu, dia memandang perlu akselerasi dan intervensi nyata pada program-program prioritas, dan program dengan capai terendah perlu mendapatkan evaluasi khusus.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jateng Siti Farida mengatakan bahwa sektor pendidikan pada era Luthfi-Yasin mendapat perhatian besar yang terlihat dari layanan aduan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
"Tadi memang ada PR, bahwa tata kelola birokrasi pendidikan makin baik. Indikatornya sederhana, aduan yang paling banyak kami terima itu di pendidikan, tetapi semua itu selesai dalam jangka cepat," jelasnya.
Selain itu, sektor kesehatan juga mendapatkan perhatian dari pemerintah, dan respons atas penyelesaian aduan di sektor tersebut cukup baik dan tuntas.
Sementara itu, Ketua TPPD Jateng Dr. Zulkifli Gayo menyampaikan apresiasi atas survei yang dilakukan oleh LHKP Muhammadiyah Jateng atas kinerja 100 hari Gubernur dan Wagub Jateng.
"Artinya, dengan survei ini kami mendapatkan bahwa program yang sudah terlaksana itu diketahui oleh masyarakat. Program yang belum terlaksana dan sudah teranggarkan itu memang PR sampai Desember. Yang lain ini nanti bertahap, sesuai, karena masih 5 tahun," katanya.
Baca juga: Distan Semarang: Belum ada temuan hewan kurban berpenyakit

