Semarang (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Semarang memastikan sejauh ini belum menemukan adanya hewan yang dijual untuk keperluan kurban di wilayah tersebut yang terjangkit penyakit.
"Hari ini kami melaksanakan sidak pengawasan hewan kurban. Kami ambil sampel di tiga titik (penjualan hewan kurban, red.)," kata Kepala Distan Kota Semarang Shoti'ah, di sela pantauan, di Semarang, Selasa.
Titik pertama berlokasi di Jalan Durian yang menjual kambing dan domba, kemudian di Jalan Arteri Soekarno-Hatta yang menjual kambing, dan terakhir di Jalan Malangsari yang menyediakan kambing dan sapi.
Di lokasi, petugas dari Distan tampak mengecek secara acak hewan yang diperdagangkan, seperti mulut, giginya, tubuh, hingga kaki-kakinya.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan sinergi dari Distan, Satpol PP Kota Semarang, dan Polrestabes Semarang untuk melakukan pengawasan hewan yang diperdagangkan untuk kurban.
"Secara umum kami simpulkan bahwa untuk kaitannya dengan kesehatan, hewan kurban dalam keadaan sehat intinya, dan cukup umur tentunya. Karena salah satu syarat hewan kurban ada cukup umur, sehat, tidak cacat, dan sebagainya," katanya.
Pada sidak tersebut, ditemukan pula hewan yang dijual berasal dari luar daerah, yakni Kabupaten Rembang, tetapi ternyata sudah dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
"Alhamdulillah mereka juga sudah paham sehingga sudah membawa SKKH. Artinya bahwa dari daerah asal ini sudah menyatakan bahwa hewan yang dibawa atau yang dijual di Kota Semarang ini memang sudah betul-betul sehat dengan dibuktikan dari SKKH dari dinas terkait," katanya.
Sampai saat ini, kata dia, pihaknya terus menyosialisasikan kepada pedagang yang membawa hewan dari luar daerah untuk melengkapi dokumen yang dipersyaratkan, yakni SKKH.
Sementara itu, Kasubnit 1 Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Iptu Ibnu Dediyatno menjelaskan bahwa pihaknya bersama Distan melakukan pengawasan terhadap penjualan hewan ternak menjelang perayaan Idul Adha.
Ia mengatakan sejauh ini belum ada temuan hewan yang diperdagangkan berpenyakit ataupun hewan dari luar daerah yang tidak dilengkapi dokumen resmi.
"Kami sudah ambil sampel tadi sebagaimana dijelaskan Bu Kadis (kepala dinas). Ada juga hewan dari Rembang, kami cek bersama teman-teman untuk sementara ini dalam kondisi sehat," katanya.
Baca juga: DPRD Semarang apresiasi kinerja 100 hari kepala daerah