Klaten (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St., M.K meresmikan Gedung Bank Jateng Kantor Cabang (KC) Klaten sekaligus gedung Kantor Cabang Pembantu (KCP) Jatinom pada Kamis.
KC Klaten terletak di Jalan Veteran No 10 Klaten Utara,, sedangkan KCP Jatinom berlokasi di Jalan Raya Krajan Jatinom, Desa Bonyokan Jatinom Klaten.
Hadir mendampingi Gubernur dalam peresmian itu, Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro bersama jajaran direksi dan manajemen serta pejabat pemerintah setempat.
Irianto menyampaikan, dalam rangkaian peresmian gedung baru kali ini, Bank Jateng turut menghadirkan 14 stand UMKM dari berbagai sektor, mulai dari pangan hingga fesyen yang merupakan binaan dan mitra Bank Jateng.
Ia mengungkapkan, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan peningkatan di sisi UMKM, Bank Jateng ditunjuk menjadi bank penyalur KUR.
Menurutnya, selama tiga tahun terakhir, rata-rata penyaluran KUR mencapai 98,79 persen dari kuota KUR yang ditetapkan pemerintah, dengan rata-rata nominal sebesar Rp5,36 triliun. Sedangkan pada tahun 2024, menurutnya, Bank Jateng berhasil mencairkan KUR sebesar Rp5,812 triliun.
Dengan pencapaian itu, menjadikannya sebagai penyalur KUR terbesar di antara BPD se-Indonesia. Sedangkan untuk tahun 2025, ungkap Irianto, Bank Jateng mendapatkan kuota KUR sebesar Rp7 triliun.
Sehingga guna mendukung pencapaian target KUR 2025, hari ini dilaksanakan penandatanganan KUR massal dengan total debitur sebanyak 737 orang dan total plafon sebesar Rp122,997 miliar.
Sementara itu, Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan, berdirinya bangunan baru Bank Jateng tersebut akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk lebih paripurna. Sehingga pelayanan yang diberikan makin bagus.
Karena itu, dengan peresmian gedung baru itu, Luthfi berharap, akan mempermudah pelayanan Bank Jateng dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.
Luthfi menyampaikan, pada hari tersebut juga telah dilakukan penandatanganan beberapa KUR di seluruh Jawa Tengah secara serentak, dengan jumlahnya senilai sekitar Rp122 miliar. Ia pun meminta kepada seluruh Bank Jateng agar mengjangkau kegiatan yang berekonomi mikro, terutama UMKM.
Dengan demikian, lanjut dia, secara tidak langsung UMKM di seluruh Jawa Tengah tercakup dengan kredit mudah, cepat, serta bunga rendah.
"Dengan begitu, perekonomian masyarakat di kabupaten/kota di seluruh Jawa Tengah akan terpenuhi oleh hadirnya Bank Jateng," ujar Gubernur Jateng.