Banyumas (ANTARA) - Petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas (Banyumas Raya), Jawa Tengah, menyatakan kepuasannya terhadap harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) yang tergolong tinggi serta kemudahan dan kelancaran pembayaran dari Perum Bulog Cabang Banyumas.
“Kami juga sangat terbantu dengan adanya kemudahan dan kelancaran pembayaran dari Bulog,” kata Mulyadi, petani di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Dengan demikian, kata dia, sebagian hasil penjualan gabah tersebut dapat digunakan sebagai modal musim tanam berikutnya seperti untuk pembelian pupuk dan sarana produksi lainnya.
Sementara petani di Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Sudiyono mengatakan harga pembelian gabah yang tinggi memberikan harapan baru bagi petani.
“Selain dapat digunakan untuk mengolah tanah dan sarana produksi pertanian, sebagian hasil penjualan gabah dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji mengatakan program penyerapan merupakan bagian dari upaya stabilisasi harga dan implementasi kebijakan pemerintah dalam menjaga nilai jual hasil panen petani.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2025, kata dia, Bulog menyerap atau membeli gabah kering panen dengan harga sebesar Rp6.500 per kilogram.
"Kami ingin memastikan petani merasa puas dengan harga jual yang layak atas hasil panennya. Harga Rp6.500 per kilogram ini merupakan amanah pemerintah yang terus kami sosialisasikan, agar petani tetap bersemangat meningkatkan produksi," katanya.
Menurut dia, Bulog Banyumas menargetkan penyerapan gabah kering panen berlangsung maksimal selama musim panen tahun 2025
Ia mengatakan seluruh proses dilakukan secara transparan dan efisien melalui skema Tim Jemput Gabah yang diperkuat oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Babinsa.
“Kami berterima kasih atas sinergi dari jajaran TNI, Satgas Pangan Polri, serta Dinas Pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten yang telah membantu pelaksanaan di lapangan," katanya.
Ia mengharapkan langkah dapat terus menjaga kestabilan harga beras di pasar serta memperkuat posisi petani sebagai pilar utama ketahanan pangan nasional.
Terkait dengan realisasi penyerapan yang dilaksanakan Bulog Banyumas, dia mengatakan berdasarkan data hingga tanggal 28 April 2025, pihaknya telah menyerap 26.062 ton gabah dan 21.284 ton beras.
“Realisasi penyerapan gabah dan bera tersebut setara dengan 35.196 ton beras,” kata Prawoko.
Baca juga: Bulog: Penyerapan GKP di Banyumas Raya lampaui target