Demak (ANTARA) - Bupati Demak Eisti'anah meminta kaum perempuan agar berani berbicara jika mengalami kekerasan fisik maupun seksual, agar bisa diselesaikan secara hukum dan korban mendapatkan keadilan.
"Melalui talkshow dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025 dengan tema 'Menjadi Generasi Kartini yang Cerdas dan Tangguh', harapannya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan didiskusikan bersama," ujarnya ditemui usai membuka talkshow dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025 dengan tema "Menjadi Generasi Kartini yang Cerdas dan Tangguh" di Gedung Grhadika Bina Praja Demak, Jawa Tengah, Rabu.
Ia berharap melalui kegiatan tersebut, kaum perempuan semakin sadar dan berani bicara dan melaporkan kasus kekerasan seksual ke lembaga yang berwenang.
Tentunya, kata dia, dalam talk show ini juga dibicarakan pihak-pihak yang bisa menampung permasalahan perempuan tersebut tidak hanya satu bidang atau organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki kewenangan, melainkan ada bidang-bidang lain yang ikut membantu.
"Setidaknya, kaum perempuan nantinya juga berani menyuarakan permasalahan yang dialami. Termasuk bidang terkait juga turut menyadarkan kaum perempuan untuk berani bicara agar kasus kekerasan seksual terhadap perempuan bisa ditekan," ujarnya.
Jika kasus tersebut hanya didiamkan, dia khawatir selain menimbulkan permasalahan bagi perempuan itu sendiri, juga mengakibatkan pelakunya tidak mendapatkan hukuman yang bisa membuat jera.
Ia juga mengajak kaum perempuan untuk meneladani RA Kartini yang merupakan tokoh perempuan luar biasa yang berjuang untuk emansipasi wanita.
"Perempuan sebagai ras terkuat di bumi ini sebagai wujud rasa cinta kita kepada keluarga menjadi tantangan sebagai perempuan untuk mendidik generasi muda menjadi generasi emas 2045," ujarnya.
Tentunya, kata dia, untuk mencapai cita-cita generasi emas 2045, tentunya menjadi tanggung jawab dan kodrat bersama memberikan yang terbaik untuk keluarga dan menunjukkan peran maupun kontribusi di masyarakat.