BPBD: Wilayah terdampak kekeringan di Banyumas mulai berkurang
Purwokerto (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan wilayah terdampak kekeringan di Banyumas, Jawa Tengah mulai berkurang seiring dengan datangnya musim hujan di daerah itu.
"Saat ini hujan sudah mulai turun namun masih bersifat sporadis, terutama di wilayah utara Banyumas atau sekitaran kaki Gunung Slamet," katanya di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan wilayah timur, selatan, dan sebagian wilayah barat Banyumas yang hingga saat ini masih jarang terjadi hujan.
Oleh karena itu, pihaknya hingga saat ini masih menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di sejumlah wilayah Banyumas yang masih terdampak kekeringan.
"Memang saat ini wilayah yang terdampak kekeringan mulai berkurang karena adanya hujan di sebagian wilayah Banyumas," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan berkurangnya wilayah yang terdampak kekeringan itu juga ditunjukkan dengan menurunnya penyaluran bantuan air bersih dalam beberapa hari terakhir.
Penyaluran bantuan air bersih saat puncak musim kemarau pada bulan Agustus-September bisa mencapai 30 rit per hari. Akan tetapi dalam beberapa hari terakhir bantuan air bersih hanya berkisar 7-10 rit per hari.
"Secara umum, wilayah terdampak kekeringan pada 2024 ini relatif lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, karena hingga saat ini tercatat sebanyak 55 desa. Sementara pada tahun 2023 mencapai 81 desa dan penyaluran bantuan air bersihnya berlangsung hingga Januari 2024," kata Budi.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo memprakirakan awal musim hujan untuk wilayah Banyumas secara umum terjadi pada dasarian (10 hari) pertama bulan Oktober, kecuali di sebagian kecil wilayah Banyumas bagian utara masuk musim hujan pada dasarian ketiga September 2024.
"Prakiraan puncak musim hujan di Banyumas secara umum pada November 2024, kecuali sebagian kecil Banyumas bagian utara pada Desember 2024 dan sebagian kecil Banyumas bagian barat pada Februari 2025. Sifat curah hujan musim hujan Normal," katanya di Cilacap, Sabtu (28/9).
Baca juga: BPBD: Penyaluran bantuan air bersih di Cilacap capai 2.425.000 liter
"Saat ini hujan sudah mulai turun namun masih bersifat sporadis, terutama di wilayah utara Banyumas atau sekitaran kaki Gunung Slamet," katanya di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan wilayah timur, selatan, dan sebagian wilayah barat Banyumas yang hingga saat ini masih jarang terjadi hujan.
Oleh karena itu, pihaknya hingga saat ini masih menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di sejumlah wilayah Banyumas yang masih terdampak kekeringan.
"Memang saat ini wilayah yang terdampak kekeringan mulai berkurang karena adanya hujan di sebagian wilayah Banyumas," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan berkurangnya wilayah yang terdampak kekeringan itu juga ditunjukkan dengan menurunnya penyaluran bantuan air bersih dalam beberapa hari terakhir.
Penyaluran bantuan air bersih saat puncak musim kemarau pada bulan Agustus-September bisa mencapai 30 rit per hari. Akan tetapi dalam beberapa hari terakhir bantuan air bersih hanya berkisar 7-10 rit per hari.
"Secara umum, wilayah terdampak kekeringan pada 2024 ini relatif lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, karena hingga saat ini tercatat sebanyak 55 desa. Sementara pada tahun 2023 mencapai 81 desa dan penyaluran bantuan air bersihnya berlangsung hingga Januari 2024," kata Budi.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo memprakirakan awal musim hujan untuk wilayah Banyumas secara umum terjadi pada dasarian (10 hari) pertama bulan Oktober, kecuali di sebagian kecil wilayah Banyumas bagian utara masuk musim hujan pada dasarian ketiga September 2024.
"Prakiraan puncak musim hujan di Banyumas secara umum pada November 2024, kecuali sebagian kecil Banyumas bagian utara pada Desember 2024 dan sebagian kecil Banyumas bagian barat pada Februari 2025. Sifat curah hujan musim hujan Normal," katanya di Cilacap, Sabtu (28/9).
Baca juga: BPBD: Penyaluran bantuan air bersih di Cilacap capai 2.425.000 liter