BPJAMSOSTEK sosialisasi program MLT perumahan pekerja di Purwokerto
Purwokerto (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK bersama Bank Tabungan Negara menyosialisasikan program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) berupa perumahan pekerja di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Sosialisasi yang dikemas dalam kegiatan "Focus Group Discussion Implementasi Pelaksanaan Program Manfaat Layanan Tambahan" yang digelar BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto di Purwokerto, Rabu, menghadirkan Wakil Kepala Wilayah Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah Noviana Kartika Setiananingtyas dan Kepala Cabang BTN Purwokerto Agnes Zendy Kusumawardi serta para pengembang perumahan di wilayah Banyumas.
Ditemui usai acara, Kepala Cabang BTN Purwokerto Agnes Zendy Kusumawardi mengatakan dalam kegiatan tersebut luar biasa karena dapat mengumpulkan para pengembang perumahan, sehingga bisa dimanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk menyosialisasikan program MLT yang memberikan manfaat positif kepada masyarakat dan dapat memajukan industri perumahan di Purwokerto.
Ia mengakui dalam program MLT khsuusnya perumahan pekerja, tidak ada batasan tipe rumah yang mendapatkan fasilitas tersebut.
"Yang penting perumahan nonsubsidi. Juga bisa untuk renovasi rumah," katanya.
Sesuai dengan ketentuan, kata dia, program MLT perumahan pekerja tersebut ditargetkan sebesar Rp2,5 miliar per kabupaten.
"Jadi kalau dikonversi per unit, berarti 7 unit rumah per kabupaten," kata Zendy.
Sementara itu, Wakil Kepala Wilayah Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah Noviana Kartika Setiananingtyas mengatakan kegiatan tersebut merupakan yang keempat dalam rangkaian roadshow di sejumlah wilayah Jawa Tengah.
Menurut dia, target program MLT perumahan pekerja untuk Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah sebanyak 70 unit dengan nominal Rp23 miliar.
"Kami punya 11 kantor cabang, ya kita break ke bawah. Nah, kalau produk MLT itu sendiri jenisnya bukan beli rumah saja, bisa ada renovasi, pinjaman uang muka, kredit konstruksi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan BTN dan beberapa bank lain dalam penyelenggaraan program MLT tersebut, antara lain Bank Jateng dan BJB.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto Antony Sugiarto mengatakan program MLT diberikan kepada peserta ketika masih produktif atau aktif dalam bentuk pinjaman uang muka perumahan, kredit perumahan, dan kredit konstruksi.
"Selama ini masih sedikit peserta BPJS Ketenagakerjaan yang memanfaatkan itu, padahal bunganya jauh di bawah bunga pasar. Nah, hari ini kita kumpulkan BPJS Ketenagakerjaan, BTN, dan developer (pengembang perumahan, red.)," katanya.
Ia mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, para pengembang perumahan dapat bisa memanfaatkan program MLT BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Wapres anugerahkan Paritrana Award dan berharap angka Universal Coverage Jamsostek terus meningkat
Sosialisasi yang dikemas dalam kegiatan "Focus Group Discussion Implementasi Pelaksanaan Program Manfaat Layanan Tambahan" yang digelar BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto di Purwokerto, Rabu, menghadirkan Wakil Kepala Wilayah Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah Noviana Kartika Setiananingtyas dan Kepala Cabang BTN Purwokerto Agnes Zendy Kusumawardi serta para pengembang perumahan di wilayah Banyumas.
Ditemui usai acara, Kepala Cabang BTN Purwokerto Agnes Zendy Kusumawardi mengatakan dalam kegiatan tersebut luar biasa karena dapat mengumpulkan para pengembang perumahan, sehingga bisa dimanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk menyosialisasikan program MLT yang memberikan manfaat positif kepada masyarakat dan dapat memajukan industri perumahan di Purwokerto.
Ia mengakui dalam program MLT khsuusnya perumahan pekerja, tidak ada batasan tipe rumah yang mendapatkan fasilitas tersebut.
"Yang penting perumahan nonsubsidi. Juga bisa untuk renovasi rumah," katanya.
Sesuai dengan ketentuan, kata dia, program MLT perumahan pekerja tersebut ditargetkan sebesar Rp2,5 miliar per kabupaten.
"Jadi kalau dikonversi per unit, berarti 7 unit rumah per kabupaten," kata Zendy.
Sementara itu, Wakil Kepala Wilayah Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah Noviana Kartika Setiananingtyas mengatakan kegiatan tersebut merupakan yang keempat dalam rangkaian roadshow di sejumlah wilayah Jawa Tengah.
Menurut dia, target program MLT perumahan pekerja untuk Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah sebanyak 70 unit dengan nominal Rp23 miliar.
"Kami punya 11 kantor cabang, ya kita break ke bawah. Nah, kalau produk MLT itu sendiri jenisnya bukan beli rumah saja, bisa ada renovasi, pinjaman uang muka, kredit konstruksi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan BTN dan beberapa bank lain dalam penyelenggaraan program MLT tersebut, antara lain Bank Jateng dan BJB.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto Antony Sugiarto mengatakan program MLT diberikan kepada peserta ketika masih produktif atau aktif dalam bentuk pinjaman uang muka perumahan, kredit perumahan, dan kredit konstruksi.
"Selama ini masih sedikit peserta BPJS Ketenagakerjaan yang memanfaatkan itu, padahal bunganya jauh di bawah bunga pasar. Nah, hari ini kita kumpulkan BPJS Ketenagakerjaan, BTN, dan developer (pengembang perumahan, red.)," katanya.
Ia mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, para pengembang perumahan dapat bisa memanfaatkan program MLT BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Wapres anugerahkan Paritrana Award dan berharap angka Universal Coverage Jamsostek terus meningkat