Solo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surakarta membuat pemetaan kerawanan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Tahun 2024 akan dilaksanakan pilkada serentak di Indonesia, Bawaslu RI dan jajaran di bawahnya (kabupaten/kota) membuat pemetaan kerawanan di setiap daerah," kata Ketua Bawaslu Kota Surakarta Budi Wahyono di sela peluncuran peta kerawanan Pilkada 2024 Kota Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan peta kerawanan pada tahun 2024 ini menjadi basis untuk kemudian melakukan pemetaan secara dini segala potensi yang menghambat atau mengganggu pemilu serentak berjalan secara demokratis.
Menurut dia, kerawanan ini berdasarkan Pemilu 2024 maupun Pilkada 2020. Indikator pemetaan ini terbagi menjadi empat dimensi, yakni dimensi sosial politik, dimensi penyelenggaraan pemilu, dimensi kontestasi, dan dimensi partisipasi.
"Ini dipecah lagi jadi 12 sub dimensi, kemudian ada di bawahnya beberapa indikator, ada 61 indikator yang kami pakai jadi dasar kami menyusun peta kerawanan Pilkada 2024," katanya.
Indikator yang dipakai, diantaranya apakah ada konflik peserta pemilu, ujaran kebencian atau politisasi SARA atau hoaks yang beredar di masyarakat.
"Selain itu, juga apakah ada intimidasi pada penyelenggara, pemilih, dan peserta pemilu. Ini bagian dari indikator untuk menyusun peta kerawanan, termasuk apakah ada keterlambatan logistik," katanya.
Ia mengatakan salah satu indikator yang mendasar misalnya ketiadaan pemantau.
Sementara itu, hasil pemetaan kerawanan pemilihan serentak 2024 di Kota Surakarta merekam kecamatan dengan kategori kerawanan tinggi.
Ia mengatakan terdapat satu kecamatan yang yang dinyatakan mempunyai tingkat rawan tinggi, yakni Kecamatan Banjarsari dan terdapat satu kecamatan yang mempunyai tingkat rawan sedang, yakni Kecamatan Jebres.
Tiga kecamatan lainnya masuk kategori rawan rendah, yakni Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, dan Kecamatan Pasar Kliwon.
"Untuk tingkat kerawanan tinggi ini di antaranya ada pemilih yang tidak memenuhi syarat tapi masuk DPT (daftar pemilih tetap), juga pernah muncul isu SARA di situ, untuk skoring. Secara global, indeks kerawanan pemilu Kota Surakarta masuk kerawanan sedang," katanya.
Berita Terkait
Bawaslu Surakarta pastikan logistik Pilkada 2024 dalam kondisi baik
Selasa, 17 September 2024 10:57 Wib
Polres Jepara tingkatkan patroli di KPU dan Bawaslu
Senin, 16 September 2024 22:12 Wib
Bawaslu Kabupaten Magelang rekrut 2.011 PTPS
Minggu, 15 September 2024 6:15 Wib
Bawaslu Surakarta buka lowongan 856 Pengawas TPS
Jumat, 13 September 2024 16:45 Wib
Bawaslu Batang rekrutmen 1.257 pengawas TPS Pilkada 2024
Jumat, 13 September 2024 16:39 Wib
Bawaslu Banyumas: Tidak ada larangan kampanyekan pilih kolom kosong
Jumat, 13 September 2024 13:46 Wib
Polisi sterilisasi kantor Bawaslu Jateng demi pilkada kondusif
Rabu, 11 September 2024 18:11 Wib
Bawaslu Surakarta sebut penertiban baliho jika melanggar aturan
Selasa, 10 September 2024 15:42 Wib