Antisipasi kerusuhan, polisi simulasikan pengamanan pilkada
Kudus (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, menggelar simulasi pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan.
Dalam simulasi yang diperagakan ratusan personel kepolisian di Alun-alun Kudus Selasa (20/8), diawali dengan protes salah satu warga yang tidak mendapatkan kesempatan menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS).
Setelah langkah persuasif dengan melakukan negosiasi gagal dilakukan, untuk menghindari terjadinya kerusuhan yang meluas aparat kepolisian mengambil langkah tegas, sehingga situasi benar-benar bisa dikendalikan oleh petugas.
"Simulasi ini, merupakan gambaran pengamanan Pilkada 2024. Baik pengamanan sejak tahapan pilkada, kampanye, maupun saat puncak pemungutan suara, dan rekapitulasi suara," kata Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic di Kudus.
Nantinya, kata dia, di Kabupaten Kudus akan digelar pemilihan bupati dan wakil bupati Kudus serta gubernur dan wakil gubernur Jateng.
Baca juga: Polresta Surakarta gelar pelatihan sispamkota pengamanan Pilkada 2024
Sementara personel yang disiagakan satu per tiga anggota Polres Kudus, dibantu personel dari Kodim dan satuan lainnya.
Terkait potensi kerawanan antar simpatisan, kata dia, juga diantisipasi sejak dini, agar tidak muncul konflik antar pendukung.
Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie mengungkapkan bahwa Kabupaten Kudus memiliki pengalaman cukup baik dalam penyelenggaraan pesta demokrasi, mengingat Pemilu 2024 yang berlangsung Februari 2024 nyaris tanpa ada gejolak yang mengkhawatirkan.
Demi meningkatnya tingkat partisipasi pemilih, dia mengajak, warga Kudus yang memiliki hak pilih untuk datang ke TPS pada 27 November 2024, karena pada pemilu yang berlangsung Februari 2024 tingkat partisipasi masyarakat Kudus lebih dari 80 persen.
"Kami juga mengajak warga Kudus untuk ikut menjaga situasi wilayah tetap kondusif, karena tugas menjaga keamanan tidak diserahkan Kepolisian, tetapi butuh dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, penyelenggara pilkada, partai politik, dan seluruh elemen masyarakat," ujarnya.
KPU Kudus sendiri saat ini tengah mengumumkan data pemilih sementara (DPS) untuk mendapatkan tanggapan masyarakat. Adapun jumlah DPS sebanyak 643.177 pemilih yang tersebar di sembilan kecamatan dengan jumlah TPS sebanyak 1.160 TPS.
Baca juga: Polres Pekalongan simulasikan pengamanan pelaksanaan Pilkada 2024
Baca juga: Pilkada Kudus, Pemkab salurkan Rp4,15 miliar untuk TNI - Polri
Dalam simulasi yang diperagakan ratusan personel kepolisian di Alun-alun Kudus Selasa (20/8), diawali dengan protes salah satu warga yang tidak mendapatkan kesempatan menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS).
Setelah langkah persuasif dengan melakukan negosiasi gagal dilakukan, untuk menghindari terjadinya kerusuhan yang meluas aparat kepolisian mengambil langkah tegas, sehingga situasi benar-benar bisa dikendalikan oleh petugas.
"Simulasi ini, merupakan gambaran pengamanan Pilkada 2024. Baik pengamanan sejak tahapan pilkada, kampanye, maupun saat puncak pemungutan suara, dan rekapitulasi suara," kata Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic di Kudus.
Nantinya, kata dia, di Kabupaten Kudus akan digelar pemilihan bupati dan wakil bupati Kudus serta gubernur dan wakil gubernur Jateng.
Baca juga: Polresta Surakarta gelar pelatihan sispamkota pengamanan Pilkada 2024
Sementara personel yang disiagakan satu per tiga anggota Polres Kudus, dibantu personel dari Kodim dan satuan lainnya.
Terkait potensi kerawanan antar simpatisan, kata dia, juga diantisipasi sejak dini, agar tidak muncul konflik antar pendukung.
Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie mengungkapkan bahwa Kabupaten Kudus memiliki pengalaman cukup baik dalam penyelenggaraan pesta demokrasi, mengingat Pemilu 2024 yang berlangsung Februari 2024 nyaris tanpa ada gejolak yang mengkhawatirkan.
Demi meningkatnya tingkat partisipasi pemilih, dia mengajak, warga Kudus yang memiliki hak pilih untuk datang ke TPS pada 27 November 2024, karena pada pemilu yang berlangsung Februari 2024 tingkat partisipasi masyarakat Kudus lebih dari 80 persen.
"Kami juga mengajak warga Kudus untuk ikut menjaga situasi wilayah tetap kondusif, karena tugas menjaga keamanan tidak diserahkan Kepolisian, tetapi butuh dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, penyelenggara pilkada, partai politik, dan seluruh elemen masyarakat," ujarnya.
KPU Kudus sendiri saat ini tengah mengumumkan data pemilih sementara (DPS) untuk mendapatkan tanggapan masyarakat. Adapun jumlah DPS sebanyak 643.177 pemilih yang tersebar di sembilan kecamatan dengan jumlah TPS sebanyak 1.160 TPS.
Baca juga: Polres Pekalongan simulasikan pengamanan pelaksanaan Pilkada 2024
Baca juga: Pilkada Kudus, Pemkab salurkan Rp4,15 miliar untuk TNI - Polri