Semarang (ANTARA) - Universitas Semarang (USM) kembali menggelar Expo KKN Tematik II yang bertema "Kolaborasi untuk Ketahanan dan Kesehatan Masyarakat".
Expo yang dilaksanakan pada 6 Agustus 2024 di Auditorium Ir Widjatmoko USM itu mengusung dua topik utama, yaitu penanggulangan bencana dan pencegahan stunting.
Wakil Rektor I USM, Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP menyatakan bahwa KKN tematik bertujuan untuk membantu memecahkan permasalahan di masyarakat.
"KKN tematik ini ditujukan untuk membantu memecahkan suatu permasalahan di masyarakat. Di Mijen, misalnya, terdapat masalah stunting dan kita membantu dengan melakukan KKN tematik selama dua bulan," ujarnya.
Prof Sri Budi menambahkan, KKN tematik juga melibatkan permintaan dari Badan Penanggulangan Bencana baik di tingkat provinsi maupun Kota Semarang untuk berkontribusi dalam penanggulangan bencana.
"Tahun ini, kita membuka pendaftaran dan ada 100 mahasiswa yang berminat untuk mengikuti KKN tematik baik di bidang kebencanaan maupun stunting. Kita terus evaluasi apakah kegiatan ini bisa memberikan manfaat langsung terhadap masalah kebencanaan terutama banjir di Semarang," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kreativitas mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan.
"Beberapa program kerja mahasiswa sudah banyak menyentuh tentang tanda-tanda banjir dengan munculnya sirine suara. Ke depan, kita terus perbaiki sehingga kreativitas mahasiswa, terutama dari jurusan teknik, bisa lebih berkembang. Alat-alat yang dihasilkan nantinya bisa dipatenkan, tidak hanya oleh dosen tetapi juga mahasiswa," tambah Prof Sri Budi.
Lebih lanjut, Prof Sri Budi menjelaskan rencana ke depan untuk memperluas program KKN tematik sesuai kebutuhan masyarakat.
"Tanggapan dari pihak BPD dan pak camat dari Mijen dan Ngaliyan, sangat positif untuk kegiatan stunting. Selama masih ada masalah stunting, kita akan teruskan program ini. Kalau kebencanaan biasanya selalu ada setiap tahun, jadi kita terus berupaya menyelesaikan masalah melalui KKN tematik," katanya.
Di akhir wawancara, Prof Sri Budi berharap bahwa program KKN tematik ini dapat menjadi salah satu upaya nyata dalam membantu masyarakat, khususnya di Kota Semarang.
"Kita akan terus berkontribusi dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, sesuai dengan kompetensi mahasiswa yang kita miliki untuk menyelesaikan masalah yang muncul di masyarakat," tutupnya.
Adapun, kegiatan KKN tematik tahun ini melibatkan beberapa kelurahan untuk tema kebencanaan seperti Kelurahan Genuksari, Wonotingal, Purwodinatan, Karanganyar, Ngemplak Simongan, Cabean, Mlatibaru, dan Penggaron Kidul, serta Kecamatan Mijen untuk tema stunting. ***