Purwokerto (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi mengharapkan turnamen taekwondo "Kapolda Cup" merupakan ajang untuk mencari bibit-bibit atlet olahraga bela diri tersebut di Jateng.
Dalam konferensi pers usai pembukaan "Kapolda Cup - Taekwondo Open Tournament" di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, Kapolda mengakui taekwondo merupakan olahraga yang digemari anak-anak maupun pemuda.
"Bahkan, Jawa Tengah banyak menelurkan atlet-atlet nasional dan internasional," katanya.
Menurut dia, turnamen taekwondo "Kapolda Cup" yang berlangsung selama tiga hari tersebut diikuti lebih dari 1.000 peserta yang berasal dari berbagai klub atau komunitas.
Selain itu, kata dia, turnamen taekwondo tersebut sebagai wahana penetrasi karena olahraga juga bagian dari sistem pendingin (cooling system) dalam rangka Operasi Mantap Praja, Mantap Brata Olahraga.
"Ini sarana untuk mendinginkan masyarakat dengan cara berolahraga," kata Kapolda.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Panitia Turnamen Taekwondo "Kapolda Cup" Dedi Fajar mengatakan turnamen tersebut diikuti 1.100 peserta yang berasal dari 65 klub di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut dia, turnamen tersebut mempertandingkan dua nomor pertandingan, yakni kyorugi dan poomsae yang diikuti atlet-atlet kelahiran 2007 hingga 2016.
"Jadi mulai dari pra kadet A, pra kadet B, pra kadet C, kadet, hingga junior. Dalam open tournament yang paling ramai pra kadet dan kadet," jelas Ketua III Bidang Litbang Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia Jawa Tengah itu.
Baca juga: Kudus gelar "Athletics Challenge" tingkat SD untuk jaring bibit muda