Semarang (ANTARA) - Pada fase pemulangan jemaah haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan kesempatan kepada jemaah untuk melakukan tanazul atau pengajuan pulang lebih cepat dari jadwal yang seharusnya ataupun pengunduran waktu pulang yang seharusnya mungkin lebih awal.
Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan untuk program tanazul ini, PPIH memberikan prioritas kepada jemaah lansia, terutama jemaah lansia risiko tinggi untuk dapat pulang ke Tanah Air lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
Widi menyebut ada dua cara pengajuan Tanazul. Pertama, PPIH kloter atau PPIH Arab Saudi bisa menyampaikan beberapa nama jemaah haji yang akan ditanazulkan.
"Hal ini berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan bahwa jemaah dimaksud harus dipulangkan sesegera mungkin oleh karena kondisi kesehatan yang butuh penanganan intensif di Tanah Air," kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Kedua, katanya, jemaah haji bisa mengajukan secara tertulis kepada bagian pemulangan di PPIH Daker Makkah maupuh Madinah dengan mencantumkan alasan tanazulnya.
Selanjutnya, jelas Widi, PPIH akan memverifikasi alasan yang diajukan, apakah cukup dijadikan sebagai dasar jemaah dimaksud dapat ditanazulkan atau tidak.
Seiring cuaca Makkah yang cukup panas, PPIH mengimbau jemaah haji untuk ibadah dan salat fardlu di masjid-masjid yang ada di hotel atau sekitar hotel.
"Bagi jemaah yang akan kembali ke Tanah Air agar dapat bersiap sebaik mungkin, khususnya menjaga kondisi kesehatan tetap terjaga dengan makan yang teratur, menjaga asupan nutrisi dan istirahat yang cukup," pesan Widi.
Hari ini, Senin, 24 Juni 2024, terdapat 21 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 8.297 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:
1. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 orang/tiga kloter;
2. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 orang/satu kloter;
3. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 orang/satu kloter.
4. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 orang /satu kloter;
5. Debarkasi Jakarta bekasi (JKS) sebanyak 1.320 orang /tiga kloter;
6. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 orang/satu kloter;
7. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 orang/satu kloter;
8. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 orang/empat kloter.
9. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 orang/satu kloter;
10. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 orang/dua kloter;
11. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 orang/satu kloter; dan;
12. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 880 orang/dua kloter.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 07.46 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 234 orang.