Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta mengapresiasi fasilitas transportasi mudah yang merupakan kolaborasi antaranya PT KAI (Persero) dengan perusahaan swasta yang bergerak di sektor multilayanan.
"Bagi pemerintah, kata kuncinya adalah bagaimana mengkolaborasikan antara bussines to government. Saya yakin dengan kolaborasi B to G maka servis kepada masyarakat jadi lebih mudah," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Taufiq Muhammad pada peluncuran pengembangan fitur baru GoTransit yang terintegrasi dengan Commuter Line untuk wilayah Solo-Yogyakarta di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/4).
Salah satunya kemudahan fasilitas aglomerasi yang dikembangkan oleh BUMN dengan perusahaan swasta tersebut, menurut dia memberikan kemudahan kepada masyarakat.
"Sasarannya kan ke masyarakat yang biasa menggunakan commuter. Mungkin selama ini dia pelaju Solo-Jogja yang pakai KRL namun masih tetap pakai mobil ketika menuju stasiun. Dengan ini kan tidak lagi demikian," katanya.
Ia berharap pihak aplikator terus mengembangkan fasilitas tersebut mengingat Solo memiliki Batik Solo Trans (BST) yang saat ini memfasilitasi sebanyak 12 koridor.
"BST ini aglomerasi Solo Raya. Sekarang penumpang per hari di kisaran 20.000 penumpang, kalau targetnya 50.000 penumpang/hari, tapi masalahnya banyak kawasan belum terlayani karena bus tidak masuk ke pemukiman, dengan GoTransit harapannya servis ke masyarakat lebih baik," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Gojek Unit Bisnis On-Demand Service GoTo Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan inovasi tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah menyediakan layanan transportasi umum yang mudah diakses dan nyaman.
"Ini sejalan dengan strategi kami dalam memperluas variasi produk serta meningkatkan basis pengguna," katanya.
Pihaknya mencatat di sepanjang tahun 2023 terdapat variasi tren perjalanan pengguna Commuter Line Solo-Yogyakarta yang memanfaatkan layanan perusahaan itu setiap harinya.
"Bahkan di akhir pekan, tempat-tempat yang berkaitan dengan pariwisata seperti area perhotelan hingga sentra belanja seperti Pasar Gede dan Pasar Klewer lebih mendominasi. Kami berharap kehadiran fitur ini dapat turut mendukung pertumbuhan ekonomi di Solo dan Yogyakarta," katanya.
Sementara itu, Penguasa Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X yang juga Komisaris Utama PT KAI mengatakan kolaborasi memberikan dampak yang luas bagi masyarakat.
"Sebagai perusahaan swasta memberikan dampak bagi teknologi, bagi KAI maupun KCI jadi sarana baru untuk memberikan akses bagi masyarakat dan pembangunan," katanya.
Ia mengatakan langkah tersebut berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat luas.
"Memudahkan promosi, awarness, menarik pengunjung, termasuk melihat dan merasakan pengalaman di Mangkunegaran," katanya.
Baca juga: KAI Semarang layani 1,043 juta penumpang selama masa Lebaran