Capaian PTSL Kota Semarang 99 persen
Semarang (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menyebutkan bahwa capaian program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kota Semarang mencapai 99 persen.
"Di Kota Semarang ini, untuk target sertifikat PTSL ada 688 ribu, terealisasi 681 ribu. Sudah 99 persen," katanya, saat penyerahan sertifikat tanah hasil program PTSL di Semarang, Kamis.
Ia mengapresiasi capaian program PTSL di Kota Semarang yang hampir rampung sehingga pada akhir tahun bisa dideklarasikan sebagai kota yang sudah lengkap atau tercapai program PTSL.
"Sebelum akhir tahun, Kota Semarang segera kami deklarasikan sebagai kota yang lengkap ya (PTSL)," kata mantan Panglima TNI tersebut.
Menurut dia, capaian PTSL tersebut sangat berdampak terhadap peningkatan perekonomian daerah, seperti di Kota Semarang yang mengalami peningkatan Rp16 triliun setelah capain 99 persen itu.
"Saya berterima kasih kepada Ibu Wali Kota karena proaktif membantu menyelesaikan program sertifikasi PTSL ini," katanya.
Hadi mengapresiasi beberapa langkah Pemerintah Kota Semarang, seperti keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) PTSL yang diharapkan bisa diikuti kabupaten/kota lainnya.
"Saya mengharapkan seluruh kabupaten/kota bisa membebaskan atau meringankan beban BPHTB. Lihat saja waktu pembagian (sertifikat), masyarakat senang sekali menerima karena pajaknya diringankan," katanya.
Pada kesempatan itu, Hadi menyerahkan 10 sertifikat PTSL dari pintu ke pintu, atau secara langsung kepada masyarakat di Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Semarang.
Sebanyak 10 sertifikat itu, terdiri atas delapan sertifikat hak milik dengan peruntukan rumah warga dan dua sertifikat tanah wakaf untuk peruntukan mushala.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi atas dorongan dari Kementerian ATR/BPN sehingga program PTSL di Kota Atlas berjalan dengan lancar.
"Sudah hampir 100 persen diselesaikan. Kami akan terus berkoordinasi sehingga akhir tahun ini bisa 100 persen. Karena targetnya memang 2023 ini selesai semua," kata Ita, sapaan akrabnya,
Dengan demikian, kata dia, Kota Semarang akan dideklarasikan sebagai yang pertama kalinya menyelesaikan program PTSL di Indonesia.
"Di Kota Semarang ini, untuk target sertifikat PTSL ada 688 ribu, terealisasi 681 ribu. Sudah 99 persen," katanya, saat penyerahan sertifikat tanah hasil program PTSL di Semarang, Kamis.
Ia mengapresiasi capaian program PTSL di Kota Semarang yang hampir rampung sehingga pada akhir tahun bisa dideklarasikan sebagai kota yang sudah lengkap atau tercapai program PTSL.
"Sebelum akhir tahun, Kota Semarang segera kami deklarasikan sebagai kota yang lengkap ya (PTSL)," kata mantan Panglima TNI tersebut.
Menurut dia, capaian PTSL tersebut sangat berdampak terhadap peningkatan perekonomian daerah, seperti di Kota Semarang yang mengalami peningkatan Rp16 triliun setelah capain 99 persen itu.
"Saya berterima kasih kepada Ibu Wali Kota karena proaktif membantu menyelesaikan program sertifikasi PTSL ini," katanya.
Hadi mengapresiasi beberapa langkah Pemerintah Kota Semarang, seperti keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) PTSL yang diharapkan bisa diikuti kabupaten/kota lainnya.
"Saya mengharapkan seluruh kabupaten/kota bisa membebaskan atau meringankan beban BPHTB. Lihat saja waktu pembagian (sertifikat), masyarakat senang sekali menerima karena pajaknya diringankan," katanya.
Pada kesempatan itu, Hadi menyerahkan 10 sertifikat PTSL dari pintu ke pintu, atau secara langsung kepada masyarakat di Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Semarang.
Sebanyak 10 sertifikat itu, terdiri atas delapan sertifikat hak milik dengan peruntukan rumah warga dan dua sertifikat tanah wakaf untuk peruntukan mushala.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi atas dorongan dari Kementerian ATR/BPN sehingga program PTSL di Kota Atlas berjalan dengan lancar.
"Sudah hampir 100 persen diselesaikan. Kami akan terus berkoordinasi sehingga akhir tahun ini bisa 100 persen. Karena targetnya memang 2023 ini selesai semua," kata Ita, sapaan akrabnya,
Dengan demikian, kata dia, Kota Semarang akan dideklarasikan sebagai yang pertama kalinya menyelesaikan program PTSL di Indonesia.