Magelang (ANTARA) - Akademi Militer (Akmil) Magelang menggelar upacara peringatan ke-95 Hari Sumpah Pemuda (HSP) dengan tema Bersama Majukan Indonesia.
"Marilah kita memanfaatkan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ini untuk membangkitkan semangat kolaborasi dalam upaya memajukan negeri," kata Inspektur Akmil Brigjen TNI Dedi Prihatmodjo saat menjadi inspektur upacara HSP 2023.
Upacara di lapangan Pancasila Akmil Magelang ini diikuti oleh taruna dan taruni serta personel organik, baik militer maupun PNS Akademi Militer.
Brigjen TNI Dedi Prihatmodjo dalam membacakan amanat tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga RI Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menanamkan semangat jiwa patriotisme sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928.
Sumpah Pemuda ini melahirkan komitmen kebangsaan, yaitu: bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan logo HSP Ke-95 yang menggambarkan barisan manusia, melambangkan kolaborasi, dan menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya.
Keanekaragaman ini dianggap sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia telah membuka partisipasi pemuda generasi muda Indonesia dalam upaya mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama.
Ia menyampaikan inklusivitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa para pemuda mendapatkan tempat yang terhormat dalam pembangunan nasional.
Meskipun Indonesia menghadapi sejumlah tantangan seperti korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoaks, ujaran kebencian, dan problem bangsa lainnya, ini bukan alasan bagi para pemuda untuk berhenti dalam upaya menjadikan Indonesia maju dan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Dalam konteks perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang makin cepat, kata dia, pemuda perlu menguasai teknologi dan informasi serta literasi digital. Hal ini menjadi suatu keharusan.
Oleh karena itu, setiap pemuda perlu memiliki visi, misi, dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berjalan lebih cepat.