Magelang (ANTARA) - Pembangunan rumah khusus di Kota Magelang bermanfaat mengurangi kesenjangan kepemilikan perumahan warga di daerah tersebut, kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Magelang Bowo Adrianto.
"Pembangunan rusus (rumah khusus) salah satu tujuannya untuk mengurangi angka 'backlog' perumahan atau kesenjangan kepemilikan perumahan rakyat," katanya dalam rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang diterima di Magelang, Minggu.
Ia mengatakan hal itu terkait dengan apresiasi yang diperoleh Pemkot Magelang sebagai Pengelola Rumah Khusus Terbaik Tahun 2023 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Apresiasi berupa piagam atau plakat penghargaan tersebut diberikan kepada Wakil Wali Kota Magelang K.H. M. Mansyur pada acara puncak Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2023 di Jakarta, Kamis (31/8) malam.
Dengan prestasi itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan hadiah program yang bisa diusulkan dalam bentuk rusus maupun prasarana, saran, dan utilitas umum (PSU) pendukung rusus senilai Rp5 miliar.
Bowo Adrianto yang mendampingi Wakil Wali Kota Masnyur pada acara tersebut, mengatakan rencananya hadiah dipakai membangun rusus untuk mengurangi kesenjangan kepemilikan perumahan di daerah setempat.
"Tentunya setelah ini kami akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR terkait penggunaan anggaran dan juknis peruntukan hadiah tersebut. Jangan sampai penggunaan anggaran nantinya tidak sesuai dengan maksud dan tujuannya," katanya.
Wakil Wali Kota Mansyur menyatakan prestasi tersebut sebagai membahagiakan pemkot setempat.
"Karena Pemkot Magelang terbaik se-Indonesia tentang pengelolaan rusus, semoga ini jadi memicu dan memacu Kota Magelang agar bisa membangun perumahan untuk rakyat, baik rusus maupun rusun (rumah susun) lebih banyak lagi sehingga tambah sejahtera," katanya.
Ia juga berterima kasih atas hadiah senilai Rp5 miliar yang akan digunakkan sebaik-baiknya untuk ketersediaan hunian yang layak bagi masyarakat.
Pada kesempatan terpisah, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyatakan penghargaan tersebut sebagai pertama diraih daerah setempat, sedangkan hadiah akan digunakan membangun rusus yang dibutuhkan masyarakat.
"Hadiah dimasukkan ke APBD dulu, kemudian dijadikan istilahnya renja (rencana kerja), baru kemudian di RKA (Rencana Kerja dan Anggaran). Mudah-mudahan kalau bisa di anggaran perubahan, kalau ngga bisa di Tahun 2024," katanya.