Muhammadiyah: Jadikan tahun baru Islam momentum lakukan pembaruan
Purwokerto (ANTARA) - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Busyro Muqoddas mengajak seluruh kaum muslim, khususnya warga Muhammadiyah menjadikan momentum tahun baru Islam sebagai ajang untuk melakukan berbagai pembaruan.
"Tahun baru itu 'kan momentum tahunan ya. Jadi di luar momentum tahunan itu 'kan, setiap waktu itu sesungguhnya kita berada dalam satu kesadaran untuk melakukan perbaikan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Busyro mengatakan hal itu kepada wartawan sebelum memberikan tausiah dalam acara Tablig Akbar Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah yang diselenggarakan Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyumas dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP.
Ia mengharapkan, melalui momentum tahun baru tersebut, warga Muhammadiyah jangan sampai menjadi umat yang merugi.
"Filosofi Surat Al Ashr 'kan begitu. Jadi ada tahun baru atau tidak, Muhammadiyah itu terus melakukan pembaruan terus," tegas mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Oleh karena itu, kata dia, Muhammadiyah memanfaatkan momentum tahun baru Islam untuk mempertegas bahwa sejak berdiri sampai yang akan datang, persyarikatan itu selalu berwatak dan berkarakter melakukan pembaruan-pembaruan.
Lebih lanjut, dia mengatakan, inti dari kegiatan tablig akbar itu adalah pihaknya ingin menyapa keadaan umat di bawah lewat pengajian.
"Muhammadiyah karakternya 'kan, dari pengajian, dari kajian itu diwujudkan dengan amal konkret untuk bukan hanya kepentingan umat Muhammadiyah saja, tapi juga untuk kepentingan membangun negara ini supaya semakin beradab, semakin adil, jujur, cerdas kepada rakyatnya, itu intinya," jelasnya.
Sementara saat memberikan tausiah, Busyro menjelaskan tentang makna yang terkandung dalam Al Quran, khususnya Surat Al Hasyr ayat 18.
Menurut dia, ayat tersebut mengandung beberapa pokok pikiran yang makin mencerdaskan hati dan pikiran serta membentuk perilaku manusia terutama umat Islam.
"Ayat ini menganjurkan kepada kita untuk melakukan koreksi diri, apa yang sudah kita lakukan selama ini dan apa yang sudah kita siapkan untuk hari esok," jelasnya.
Selain itu, kata dia, ayat tersebut kemudian mengandung kesadaran batiniah, spiritual, rohaniah, dan pikiran waras.
"Hari esok, kita harus lebih baik dari hari ini," tegasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Aset UMP Ikhsan Mujahid mengatakan tablig akbar tersebut terselenggara atas kerja sama antara PDM Kabupaten Banyumas dan UMP.
"Momentum yang ingin diambil adalah bahwa kita ingin melihat diri kita, mengevaluasi diri kita," katanya.
Menurut dia, UMP yang saat ini masih terakreditasi "Baik" dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), pada momentum tahun baru Islam ingin hijrah menjadi akreditasi "Unggul" seiring dengan akan dilakukannya visitasi dari BAN PT pada 7-9 Agustus 2023.
Baca juga: Pengunjung malam 1 Suro di Gunung Tidar ditargetkan 5.000 orang
"Tahun baru itu 'kan momentum tahunan ya. Jadi di luar momentum tahunan itu 'kan, setiap waktu itu sesungguhnya kita berada dalam satu kesadaran untuk melakukan perbaikan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Busyro mengatakan hal itu kepada wartawan sebelum memberikan tausiah dalam acara Tablig Akbar Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah yang diselenggarakan Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyumas dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP.
Ia mengharapkan, melalui momentum tahun baru tersebut, warga Muhammadiyah jangan sampai menjadi umat yang merugi.
"Filosofi Surat Al Ashr 'kan begitu. Jadi ada tahun baru atau tidak, Muhammadiyah itu terus melakukan pembaruan terus," tegas mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Oleh karena itu, kata dia, Muhammadiyah memanfaatkan momentum tahun baru Islam untuk mempertegas bahwa sejak berdiri sampai yang akan datang, persyarikatan itu selalu berwatak dan berkarakter melakukan pembaruan-pembaruan.
Lebih lanjut, dia mengatakan, inti dari kegiatan tablig akbar itu adalah pihaknya ingin menyapa keadaan umat di bawah lewat pengajian.
"Muhammadiyah karakternya 'kan, dari pengajian, dari kajian itu diwujudkan dengan amal konkret untuk bukan hanya kepentingan umat Muhammadiyah saja, tapi juga untuk kepentingan membangun negara ini supaya semakin beradab, semakin adil, jujur, cerdas kepada rakyatnya, itu intinya," jelasnya.
Sementara saat memberikan tausiah, Busyro menjelaskan tentang makna yang terkandung dalam Al Quran, khususnya Surat Al Hasyr ayat 18.
Menurut dia, ayat tersebut mengandung beberapa pokok pikiran yang makin mencerdaskan hati dan pikiran serta membentuk perilaku manusia terutama umat Islam.
"Ayat ini menganjurkan kepada kita untuk melakukan koreksi diri, apa yang sudah kita lakukan selama ini dan apa yang sudah kita siapkan untuk hari esok," jelasnya.
Selain itu, kata dia, ayat tersebut kemudian mengandung kesadaran batiniah, spiritual, rohaniah, dan pikiran waras.
"Hari esok, kita harus lebih baik dari hari ini," tegasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Aset UMP Ikhsan Mujahid mengatakan tablig akbar tersebut terselenggara atas kerja sama antara PDM Kabupaten Banyumas dan UMP.
"Momentum yang ingin diambil adalah bahwa kita ingin melihat diri kita, mengevaluasi diri kita," katanya.
Menurut dia, UMP yang saat ini masih terakreditasi "Baik" dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), pada momentum tahun baru Islam ingin hijrah menjadi akreditasi "Unggul" seiring dengan akan dilakukannya visitasi dari BAN PT pada 7-9 Agustus 2023.
Baca juga: Pengunjung malam 1 Suro di Gunung Tidar ditargetkan 5.000 orang