Temanggung (ANTARA) - Sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kabupaten Temanggung mengikuti kegiatan pembinaan komunikasi (binkom) cegah konflik sosial yang diselenggarakan Pusat Intelijen Angkatan Darat di Kodim 0706/Temanggung.
"Potensi kerawanan konflik sosial menjelang Pemilu 2024 cukup besar, maka pembinaan komunikasi dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik di masyarakat," kata Kepala Tim Binkom Cegah Radikal Pusat Intelijen AD Kolonel Inf. Agung Sukoco di Temanggung, Rabu.
Ia menyampaikan kegiatan serupa akan dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap di seluruh wilayah, baik Kodam maupun Korem hingga Kodim di tingkat kabupaten.
"Di seluruh wilayah akan dilakukan secara berkelanjutan, karena pencegahan terjadinya konflik ini sangat penting dilakukan," katanya.
Menurut dia kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Ia menuturkan pelaksanaan pemilu akan menjadi salah satu munculnya terjadinya konflik di masyarakat, karena adanya perbedaan pendapat, perbedaan pilihan dan perbedaan tokoh yang akan dipilih.
"Masyarakat sangat beragam, mulai dari adat, suku, budaya dan ditambah adanya pelaksanaan pemilu," katanya.
Ia menjelaskan dengan pelaksanaan binkom pencegahan konfilk sosial ini diharapkan mampu mencegah sedini mungkin terjadinya konflik di masyarakat.
Terkait dengan daerah rawan konflik, dia mengatakan semua wilayah mempunyai tingkat kerawanan konflik sosial, namun daerah-daerah tertentu yang pernah mengalami konflik akan menjadi tujuan utama dalam kegiatan ini dengan harapan semua bisa lebih aman dan kondusif.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Temanggung Djoko Prasetyono mengatakan cipta kondisi harus dilakukan dan pelihara, karena cipta kondisi ini menjadi bagian sangat penting dalam pencegahan konflik sosial di masyarakat.
"Kerukunan umat beragama, wawasan kebangsaan harus diciptakan bersama," katanya.
Menurut dia salah satu langkahnya yakni dengan konsolidasi sosial, kegiatan ini juga menjadi konsolidasi sosial di antara ormas serta masyarakat secara luas.
Ia mengatakan sejak awal konsep kebangsaan yang dianut oleh para pendiri bangsa adalah kebangsaan yang tidak menggulingkan keberagaman identitas kebangsaan Indonesia tidak pada satu suku, ras, bahasa atau agama tertentu.
"Identitas kebangsaan Indonesia adalah pada kesatuan ide gagasan dan cita-cita untuk hidup merdeka dan menghapuskan penjajahan di atas dunia," katanya.
Pejabat Sementara Kasdim Temanggung Kapten Arm. Mohaimin mengatakan peserta dalam kegiatan ini antara lain dari Banser, Kokam, Pemuda Pancasila, GPK, Lindu aji dan sejumlah ormas lainnya.
"Harapan kami dengan adanya kegiatan ini, perwakilan ormas yang mengikuti kegiatan ini bisa menularkan ilmu arti penting wawasan kebangsaan dan kerukunan kepada seluruh anggota dan lapisan masyarakat," katanya.
Berita Terkait
BPBD Kota Semarang pastikan EWS banjir berfungsi baik
Jumat, 15 November 2024 16:50 Wib
Dinkes Kudus ajak masyarakat galakkan PSN untuk cegah DBD
Jumat, 15 November 2024 16:27 Wib
BPBD Kudus sebar surat edaran untuk waspada bencana banjir dan longsor
Jumat, 15 November 2024 16:26 Wib
Polres Wonosobo tahan pembeli BBM subsidi gunakan jerigen
Jumat, 15 November 2024 16:26 Wib
Rektor Upgris-Unimus jadi panelis debat terakhir Pilkada Kota Semarang
Jumat, 15 November 2024 16:25 Wib
Kemenkumham Jateng cegah judol, sosialisasi hukum di kadarkum Wonosobo
Jumat, 15 November 2024 16:13 Wib
Pemprov Jateng raih penghargaan dari Ombudsman RI
Jumat, 15 November 2024 15:40 Wib
Siswa SMPN 2 Selopampang deklarasi antiperundungan
Jumat, 15 November 2024 15:40 Wib