Viral uang penarikan peserta pra Popda di Kudus, akhirnya dikembalikan
Kudus (ANTARA) - Uang penarikan terhadap setiap peserta pra kualifikasi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akhirnya dikembalikan kepada masing-masing tim peserta setelah ramai diperbincangkan di media sosial karena dianggap pungutan di luar ketentuan.
"Peserta pra Popda yang terlanjur berkontribusi iuran, kami kembalikan," kata Koordinator Pra Popda SMA/SMK/MA Kudus Sumitro saat menggelar jumpa pers terkait polemik penarikan iuran terhadap tim yang mengikuti pra kualifikasi Popda di aula Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus, Senin.
Nantinya, kata dia, pihaknya juga akan bertemu dengan peserta pra Popda dari tiga cabang olahraga.
Karena peserta Popda dibatasi delapan tim untuk masing-masing cabang olahraga, maka cabang dengan jumlah pendaftar melebihi kuota harus melalui pra kualifikasi.
Ternyata ada tiga cabang olahraga yang pendaftarnya cukup banyak, yakni bola basket, bola voli dan sepak bola. Sehingga sesuai hasil rapat koordinasi ada iuran sebesar Rp350 ribu untuk setiap tim.
"Karena pra Popda tidak dianggarkan oleh Pemkab Kudus, maka penyelenggaraannya dilaksanakan secara mandiri," ujarnya.
Akan tetapi, kata dia, karena ada yang mempermasalahkan, akhirnya diputuskan tanpa ada iuran, sedangkan yang terlanjur menyetorkan iuran dikembalikan.
"Kami juga menyerahkannya kepada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Pengembangan dan Pemberdayaan Olahraga pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Widhoro Heriyanto menegaskan selama perhelatan Popda untuk tingkat kabupaten memang tidak ada penarikan iuran karena sudah dianggarkan lewat APBD 2023.
Hanya saja, kata dia, dalam pelaksanaan Popda Kudus hanya memilih delapan tim untuk efektivitas waktu pelaksanaannya, sedangkan cabang olahraga yang dipertandingkan ada 23 untuk jenjang SMP dan SMA dan 19 cabang untuk jenjang SD.
Popda Kudus dilaksanakan pada 19-25 Februari 2023.
"Peserta pra Popda yang terlanjur berkontribusi iuran, kami kembalikan," kata Koordinator Pra Popda SMA/SMK/MA Kudus Sumitro saat menggelar jumpa pers terkait polemik penarikan iuran terhadap tim yang mengikuti pra kualifikasi Popda di aula Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus, Senin.
Nantinya, kata dia, pihaknya juga akan bertemu dengan peserta pra Popda dari tiga cabang olahraga.
Karena peserta Popda dibatasi delapan tim untuk masing-masing cabang olahraga, maka cabang dengan jumlah pendaftar melebihi kuota harus melalui pra kualifikasi.
Ternyata ada tiga cabang olahraga yang pendaftarnya cukup banyak, yakni bola basket, bola voli dan sepak bola. Sehingga sesuai hasil rapat koordinasi ada iuran sebesar Rp350 ribu untuk setiap tim.
"Karena pra Popda tidak dianggarkan oleh Pemkab Kudus, maka penyelenggaraannya dilaksanakan secara mandiri," ujarnya.
Akan tetapi, kata dia, karena ada yang mempermasalahkan, akhirnya diputuskan tanpa ada iuran, sedangkan yang terlanjur menyetorkan iuran dikembalikan.
"Kami juga menyerahkannya kepada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Pengembangan dan Pemberdayaan Olahraga pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Widhoro Heriyanto menegaskan selama perhelatan Popda untuk tingkat kabupaten memang tidak ada penarikan iuran karena sudah dianggarkan lewat APBD 2023.
Hanya saja, kata dia, dalam pelaksanaan Popda Kudus hanya memilih delapan tim untuk efektivitas waktu pelaksanaannya, sedangkan cabang olahraga yang dipertandingkan ada 23 untuk jenjang SMP dan SMA dan 19 cabang untuk jenjang SD.
Popda Kudus dilaksanakan pada 19-25 Februari 2023.