Siswa TK di Kudus belajar mitigasi bencana
Kudus (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, memperkenalkan mitigasi bencana kepada siswa taman kanak-kanak (TK) pada Selasa.
Dalam kegiatan yang berlangsung di kompleks Kantor BPBD Kudus, petugas menyampaikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko bencana kepada para siswa.
"Para siswa juga kami perlihatkan video edukasi terkait bencana banjir dan bencana alam lainnya, termasuk upaya pencegahannya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Djunaedi.
Ia menyampaikan kepada para siswa bahwa membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan saluran air tersumbat dan kondisi yang demikian bisa menimbulkan banjir.
Selain itu, dia menyampaikan langkah-langkah untuk mencegah kebakaran, seperti berhati-hati saat hendak membakar sampah. Dia juga meminta anak-anak tidak bermain api.
Para siswa juga mendapat kesempatan mempraktikkan cara memadamkan api yang disulut di dalam tong yang terlihat membara.
Secara berkelompok, mereka bekerja sama memegang selang serta pipa semprot untuk menyemprotkan air ke titik api hingga padam dengan panduan dari petugas.
Anak-anak pun mendapat penjelasan mengenai pengoperasian mobil pemadam kebakaran, termasuk mobil pemukul untuk memadamkan api dan penyuplai air ke mobil pemukul.
Mereka selanjutnya berkesempatan mengunjungi gudang penyimpanan peralatan pendukung penanganan bencana seperti perahu karet, tenda pleton dan regu, generator set, dan jaket pelampung.
Kepala TK Al Amin Jepang Resti Arif Nur Wahyuni mengatakan bahwa siswa sekolahnya mengunjungi Kantor BPBD dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas untuk belajar mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
"Anak-anak juga senang diperkenalkan tata cara memadamkan api serta mobil pendukung untuk memadamkan api," ujarnya.
Ia menambahkan, anak-anak senang bisa melihat langsung mobil pemadam kebakaran dan tim pemadam kebakaran yang sebelumnya mereka lihat dari gambar dan foto.
Dalam kegiatan yang berlangsung di kompleks Kantor BPBD Kudus, petugas menyampaikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko bencana kepada para siswa.
"Para siswa juga kami perlihatkan video edukasi terkait bencana banjir dan bencana alam lainnya, termasuk upaya pencegahannya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Djunaedi.
Ia menyampaikan kepada para siswa bahwa membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan saluran air tersumbat dan kondisi yang demikian bisa menimbulkan banjir.
Selain itu, dia menyampaikan langkah-langkah untuk mencegah kebakaran, seperti berhati-hati saat hendak membakar sampah. Dia juga meminta anak-anak tidak bermain api.
Para siswa juga mendapat kesempatan mempraktikkan cara memadamkan api yang disulut di dalam tong yang terlihat membara.
Secara berkelompok, mereka bekerja sama memegang selang serta pipa semprot untuk menyemprotkan air ke titik api hingga padam dengan panduan dari petugas.
Anak-anak pun mendapat penjelasan mengenai pengoperasian mobil pemadam kebakaran, termasuk mobil pemukul untuk memadamkan api dan penyuplai air ke mobil pemukul.
Mereka selanjutnya berkesempatan mengunjungi gudang penyimpanan peralatan pendukung penanganan bencana seperti perahu karet, tenda pleton dan regu, generator set, dan jaket pelampung.
Kepala TK Al Amin Jepang Resti Arif Nur Wahyuni mengatakan bahwa siswa sekolahnya mengunjungi Kantor BPBD dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas untuk belajar mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
"Anak-anak juga senang diperkenalkan tata cara memadamkan api serta mobil pendukung untuk memadamkan api," ujarnya.
Ia menambahkan, anak-anak senang bisa melihat langsung mobil pemadam kebakaran dan tim pemadam kebakaran yang sebelumnya mereka lihat dari gambar dan foto.