Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengajak seluruh generasi muda di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk melestarikan tari Cipat-Cipit maupun tari-tarian tradisional lainnya agar tidak lekang oleh perkembangan zaman.
"Saya menyambut baik adaya kegiatan yang mengangkat kebudayaan Banyumas ini dengan tema 'Aku Bangga Dadi Wong Banyumas'," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Ahad.
Saat membuka Gebyar Tari Cipat-Cipat yang digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Banyumas di lapangan futsal Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-66 GOW, ia mengatakan selain sebagai wadah silaturahmi dan hiburan, kata dia, kegiatan tersebut strategis dalam upaya untuk melestarikan seni budaya Banyumas khususnya tari Cipat-Cipit.
"Saya berharp tarian ini akan terus hidup dan tak lekang oleh waktu, bahkan semakin berjaya hingga anak-cucu kita dapat menikmati keindahan dan memaknai tari Cipat-Cipit," katanya.
Baca juga: Belajar bersama-sama maestro kesenian Lengger Wonosobo
Usai memberi sambutan, Wabup Sadewo berkesempatan ikut menari Capat-Cipit bersama ratusan wanita dari berbagai berbagai organisasi yang berpartisipasi dalam Gebyar Tari Cipat-Cipit.
Sementara itu, Ketua GOW Kabupaten Banyumas Winarni mengatakan pihaknya memilih tari Cipat-Cipit sebagai tarian massal dalam peringatan HUT Ke-66 GOW karena tarian tradisional khas Banyumas tersebut selama ini kurang dikenal oleh masyarakat Banyumas.
"Tarian ini mudah dilakukan oleh segala usia sehingga harapannya dengan digaungkan hari ini (16/10) oleh GOW, tari Cipat-Cipit ini akan semakin dikenal oleh masyarakat Banyumas dan semakin dilestarikan," katanya.
Dalam hal ini, tari Capat-Cipit merupakan tarian pergaulan khas Banyumas yang dimainkan secara berpasangan dengan riang dan gembira. Tarian ini umumnya ditampilkan saat kegiatan bersih desa maupun acara lainnya dan biasanya setelah menari, penarinya akan mengajak penonton untuk ikut menari bersama.
Baca juga: Sanggar Greget pentaskan Tari Kemerdekaan di Curug Sewu
Baca juga: Balai Tari Sasana Aji Borobudur hadirkan Maitribala dalam karya seni digital
Baca juga: Melihat Tari Soledo, ikon baru kawasan Borobudur perpaduan tiga daerah