Magelang (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan kebudayaan sejatinya untuk memastikan bumi ini tetap lestari.
"Pekan konsolidasi ini bukan sekadar bertemu untuk saling tukar pikiran, tetapi juga untuk meneguhkan komitmen bahwa kebudayaan itu sejatinya untuk memastikan bumi ini tetap lestari," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut usai membuka Pekan Konsolidasi Tenaga Budaya (Pekat Budaya) di Balai Ekonomi Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang sebagai dukungan pelaksanaan G20 di bidang kebudayaan di kawasan Candi Borobudur.
"Jika melihat kebudayaan selalu berkenaan hubungan manusia dengan alam sejak awal mulanya. Jadi dari sini mengingatkan kembali pentingnya memasukkan hubungan dengan alam itu dalam pembicaraan tentang kebudayaan," katanya.
Ia mengatakan bahwa mereka yang datang ini adalah teman-teman yang sudah berpengalaman di bidang, sektor maupun wilayahnya. Oleh karena itu, pengalaman ini tentu sangat penting untuk mulai disirkulasikan.
"Tempat saya begini, tempat saya begitu, dari situ kemudian dapat menghasilkan pelajaran bagaimana caranya di tempat yang berbeda-beda dengan kebudayaan berbeda, dengan ekosistem yang berbeda punya satu komitmen untuk memastikan bumi lestari menggunakan segala perangkat kebudayaan yang dimiliki baik ekspresi, organisasi, pikiran maupun praktik untuk kepentingan itu," katanya.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Judi Wahjudin mengatakan semua ide dan praktik yang telah dihasilkan itu akan dihadirkan dalam sebuah wadah permufakatan masyarakat, yakni Pekat Budaya yang diselenggarakan pada 8-10 September 2022.
Kegiatan ini mempertemukan perwakilan dari setiap pelaku prakarsa budaya untuk hidup berkelanjutan yang dilaksanakan secara paralel di tiga desa di kawasan Borobudur, yakni Karangrejo, Karanganyar, dan Wanurejo.
Pekat Budaya adalah program pendukungan Direktorat Jenderal Kebudayaan yang menyajikan beragam aktivitas budaya seperti seminar, diskusi informal, workshop, pameran, dan pertunjukan.
Pekat Budaya sekaligus menjadi ruang temu para stakeholder dan pelaku budaya untuk saling berdialog memberikan pandangan tentang "Kebudayaan untuk Kehidupan yang Berkelanjutan".
Forum musyawarah kolektif yang mempertemukan pelaku budaya, akademisi, dan warga desa ini diharapkan dapat menciptakan pesan kunci rumusan “Amanat Borobudur” yang akan disampaikan pada pertemuan tingkat menteri negara-negara G20 pada 13 September 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirjen: Kebudayaan untuk pastikan bumi tetap lestari
Berita Terkait
Ratusan siswa SMP Boyolali ikuti seleksi Duta Seni & Misi Kebudayaan
Kamis, 18 April 2024 13:33 Wib
Sejumlah pelaku seni dari Solo bertolak ke Bali ikuti Lokovasia
Minggu, 12 November 2023 6:25 Wib
Pemkab Batang gelar Pekan Kebudayaan Daerah kenalkan cagar budaya
Senin, 30 Oktober 2023 16:24 Wib
Kebudayaan, kekuatan pariwisata Jateng dan DIY
Minggu, 15 Oktober 2023 19:52 Wib
Bupati lepas 20 Duta Seni Misi Kebudayaan Pelajar Boyolali
Rabu, 11 Oktober 2023 16:49 Wib
Disbudpar Semarang: Sampah bisa turunkan kunjungan wisatawan
Sabtu, 23 September 2023 5:51 Wib
Pemkot Semarang segera tambah fasilitas Gedung Ki Narto Sabdo
Sabtu, 12 Agustus 2023 6:22 Wib
Festival Benawi Sonten digelar di desa tepian Bengawan Solo
Selasa, 8 Agustus 2023 21:17 Wib