Demak (ANTARA) - Polres Demak, Jawa Tengah, menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait perbaikan Jembatan Wonokerto di Jalan Pantura Demak-Semarang untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas.
"Skema rekayasa lalu lintas yang kami siapkan untuk arus lalu lintas dari arah Semarang ke Demak nantinya ada contraflow sehingga arus lalu lintas tetap berjalan," kata Kepala Kepolisian Resor Demak AKBP Budi Adhy Buono didampingi Site Operasional Manajer PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Niko saat melakukan survei Jembatan Wonokerto di Demak, Rabu.
Dengan adanya contraflow atau arus berlawanan, kata dia, nantinya ada dua arus dalam satu jalan yang akan dibagi dua lajur yang berada di jembatan sebelahnya atau jembatan. Pihaknya juga sudah membuat jalur baru dari arah Semarang ke Demak melewati depan PT NBI kemudian keluar melalui depan SMA N 1 Karangtengah.
Sementara Jembatan Wonokerto yang dibongkar merupakan jembatan dua dengan panjang 75 meter dan lebar 11 meter yang usianya hampir 50 tahun-an, sehingga harus segera di perbaiki untuk menghindari kerusakan. Sedangkan jembatan pertama sudah ada perbaikan sehingga nantinya arus kendaraan dari arah Semarang maupun Kudus melalui satu jembatan.
Terkait skema contraflow tersebut, Polres Demak juga menyosialisasikan melalui media sosial maupun pemasangan spanduk terkait pembangunan Jembatan Wonokerto sehingga masyarakat pengguna jalan nantinya dapat melalui jalur alternatif yang disediakan.
Spanduk tersebut terpasang di perbatasan Kudus, Jepara, Grobogan dan Semarang.
Jalur alternatif yang disediakan, di antaranya dari Demak ke Semarang bisa melewati jalan pertigaan Halte Buyaran, Guntur, Karangawen, Mranggen, Semarang atau pertigaan Onggorawe, Bulusari, Mranggen, Semarang.
Sementara kendaraan dari arah Semarang menuju Kudus bisa melewati Jalan Semarang - Purwodadi untuk menghindari ketersendatan arus lalu lintas.
Ia memperkirakan Jalur Pantura Demak akan terjadi ketersendatan arus lalu lintas selama pembangunan Jembatan Wonokerto yang rencananya selesai pada bulan April 2023.
"Nantinya, kami akan selalu mengevaluasi kinerja dan menurunkan personel di pos-pos yang ada di jalur alternatif untuk menghindari ketersendatan arus lalu lintas," ujarnya.