Semarang (ANTARA) - Bank Jateng Cabang Pembantu Syariah Boyolali resmi menempati kantor baru yang berlokasi di Jalan Pandanaran Nomor 73 Boyolali dan peresmian dilakukan Bupati Boyolali M. Said Hidayat pada Rabu (2/2/2022) di kantor baru tersebut.
Direktur Dana, Jasa, dan UMKM Bank Jateng Irianto Harko Saputro menjelaskan tujuan dari relokasi kantor Bank Jateng Cabang Pembantu Syariah Boyolali yakni agar lebih representatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Boyolali.
Bank Jateng Syariah kini mempunyai 183 jaringan kantor yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta terdiri dari lima kantor cabang Syariah, 14 kantor cabang pembantu Syariah, sembilan kantor kas Syariah, empat payment point, dan 156 layanan Syariah, serta lima mobil kas keliling Syariah.
“Hal ini selaras dengan salah satu misi utama Bank Jateng yaitu memberikan layanan prima didukung oleh kehandalan SDM dengan teknologi modern serta jaringan yang luas kepada seluruh nasabah dan para pemangku kepentingan," katanya.
Baca juga: Bank Jateng bantu pemugaran RTLH
Disampaikan Irianto, aset Bank Jateng per tanggal 31 Januari 2022 sebesar Rp79,95 triliun dengan kontribusi Syariah sebesar Rp4,69 triliun.
Bank Jateng Syariah juga mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang telah dibuktikan dengan pencairan kredit usaha rakyat (KUR) Syariah selama tahun 2021 sebesar Rl383 miliar atau mengalami pertumbuhan hingga 373 persen.
Bupati Said sangat mengapresiasi Bank Jateng Syariah dan berharap dengan diresmikannya kantor baru Bank Jateng Cabang Pembantu Syariah Boyolali, dapat memberikan dukungan dalam pergerakan roda perekonomian masyarakat Boyolali.
“Di tengah-tengah pandemi seperti ini tentunya geliat roda ekonomi masyarakat harus kita perhatikan, kita dukung, maka dengan hadirnya Bank Jateng Syariah ini akan menambah kekuatan bagi kita semua untuk menggerakkan, dalam upaya pemulihan ekonomi di Kabupaten Boyolali," katanya.
Baca juga: Bank Jateng - German Sparkassentiftung gelar pelatihan trainer UMKM
Said juga menyampaikan kebangkitan ekonomi masyarakat Boyolali melalui UMKM juga merupakan hal yang harus didukung bersama, sehingga pihaknya berpesan kepada seluruh Bank di Boyolali termasuk Bank Jateng Syariah untuk terus-menerus berkoordinasi dengan pemerintah agar dukungan yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran.
“Di lini Pemerintah Kabupaten Boyolali, kami dalam upaya pembenahan data melalui MCD [Monitoring Center For Development] salah satunya adalah bagaimana kami mampu menyuguhkan data sesuai dengan kondisi riil sehingga nanti kerja sama pemerintah, masyarakat dengan perbankan benar-benar sesuai dengan keberadaan masyarakat secara riil," katanya.